BOLASPORT.COM - Manajer Umum PSIS Semarang, Wahyu Winarto atau akrab disapa Liluk, mengaku dipusingkan dengan pemasukan klub yang minim selama Liga 1 dihentikan karena krisis COVID-19.
Baru tiga pekan pertandingan, Liga 1 dihentikan oleh PSSI untuk mencegah pandemi virus corona kian menyebar di Indonesia.
Atas kejadian tersebut, manajemen PSIS pun terpaksa harus merogoh kocek pribadi untuk membiayai operasional klub.
Termasuk dalam menggaji para pemain, staf, dan pelatihnya.
Baca Juga: Sempat Ingin Pensiun di Arema, Eks Bek Persija Ungkap Alasan yang Membuatnya Pergi
Liluk, sapaan akrab dari Wahyu Winarto, mengatakan bahwa selama ini mereka bisa membiayai secara besar karena pendapatan yang diterima PSIS saat menghadapi Arema.
Namun, ternyata dana itu saja tidak cukup karena sponsor pun baru berada di tahap pertama pembayaran.
"Saat ini keuangan klub bisa dikatakan minus karena tidak ada pemasukan sama sekali."
Baca Juga: 11 Pencetak Gol Laga Persib Vs Persija di Era Liga 1, Ezechiel dan Jaimerson Paling Banyak
"Selama ini pemasukan cukup besar dari laga kandang melawan Arema FC di Stadion Moch Soebroto, Magelang, beberapa waktu lalu."
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Super Skor |
Komentar