BOLASPORT.COM - Manajer Umum PSIS Semarang, Wahyu Winarto atau akrab disapa Liluk, mengaku dipusingkan dengan pemasukan klub yang minim selama Liga 1 dihentikan karena krisis COVID-19.
Baru tiga pekan pertandingan, Liga 1 dihentikan oleh PSSI untuk mencegah pandemi virus corona kian menyebar di Indonesia.
Atas kejadian tersebut, manajemen PSIS pun terpaksa harus merogoh kocek pribadi untuk membiayai operasional klub.
Termasuk dalam menggaji para pemain, staf, dan pelatihnya.
Baca Juga: Sempat Ingin Pensiun di Arema, Eks Bek Persija Ungkap Alasan yang Membuatnya Pergi
Liluk, sapaan akrab dari Wahyu Winarto, mengatakan bahwa selama ini mereka bisa membiayai secara besar karena pendapatan yang diterima PSIS saat menghadapi Arema.
Namun, ternyata dana itu saja tidak cukup karena sponsor pun baru berada di tahap pertama pembayaran.
"Saat ini keuangan klub bisa dikatakan minus karena tidak ada pemasukan sama sekali."
Baca Juga: 11 Pencetak Gol Laga Persib Vs Persija di Era Liga 1, Ezechiel dan Jaimerson Paling Banyak
"Selama ini pemasukan cukup besar dari laga kandang melawan Arema FC di Stadion Moch Soebroto, Magelang, beberapa waktu lalu."
"Sedangkan dari sponsor baru tahap pertama yang masuk," ucap Liluk seperti dikutip Bolasport.com dari Super Skor, Kamis (23/4/2020).
Pada pertandingan melawan Arema tersebut, PSIS Semarang berhasil mengalahkan tamunya tersebut dengan skor 2-0.
Baca Juga: Gelandang Persib Turut Berkomentar Tentang PSBB yang Diterapkan
Gol pertama dicetak oleh Hari Nur Yulianto menjelang akhir babak pertama, sedangkan gol kedua dicetak oleh Bruno Silva pada menit ke-47.
Atas kemenangan tersebut, PSIS pun menempati urutan ke-5 klasemen sementara Liga 1 2020.
Baca Juga: Pelatih PSIS Terus Jalin Komunikasi dengan Pemain di Tengah Covid-19
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Super Skor |
Komentar