Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

KILAS BALIK - Kisah Apes Jack Miller, Habis Menang Terbitlah Denda

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 24 April 2020 | 07:00 WIB
Pembalap Marc VDS Honda, Jack Miller, melakukan selebrasi shoey setelah memenangi balapan MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, Belanda, 26 Juni 2016.
TWITTER.COM/LEWISSKINNER
Pembalap Marc VDS Honda, Jack Miller, melakukan selebrasi shoey setelah memenangi balapan MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, Belanda, 26 Juni 2016.

BOLASPORT.COM - Jack Miller mencapai titik puncak dalam kariernya ketika meraih kemenangan pertama di MotoGP. Malang, pesta kemenangannya ternoda karena denda.

Sebuah kemenangan akan berarti banyak bagi seorang pembalap di MotoGP. Lebih-lebih bagi mereka yang lebih sering berkutat di barisan tengah.

Keajaiban itu dialami oleh Jack Miller, pembalap asal Australia yang mengambil kelas akselerasi karena dari kelas Moto3 langsung naik ke kelas MotoGP.

Peristiwa terbaik bagi Miller—untuk saat ini—di MotoGP tersebut terjadi dalam balapan MotoGP Belanda pada musim 2016.

Baca Juga: Liverpool Ingin Datangkan Willian dari Chelsea, Krisis COVID-19?

Awal kisahnya sebenarnya tidak berjalan begitu baik bagi Miller yang kala itu membela tim kasta ketiga Marc VDS Honda.

Diliputi motivasi tinggi karena hasil 10 besar pertamanya pada seri sebelumnya, Miller justru gigit jari karena hasil buruk sepanjang dua hari pertama MotoGP Belanda 2016.

Miller terjatuh di Tikungan 10 saat sesi kualifikasi pertama. Alhasil, alih-alih lolos ke kualifikasi kedua untuk posisi start yang lebih baik, Miller terdampar di urutan ke-18.

Meski begitu, Miller tetap optimistis.

Baca Juga: WTA Sambut Baik Usulan Roger Federer Soal Penggabungan dengan ATP

"Saya memiliki ritme yang kuat di lintasan kering maupun basah. Saya juga pernah start dari belakang sebelumnya, jadi saya tahu apa yang akan saya hadapi," ujar Miller saat itu.

Kepercayaan diri Miller bukan omong kosong belaka. Dia sanggup tampil kompetitif dalam balapan yang terbagi dalam dua babak tersebut.

Pada babak pertama sebelum balapan dihentikan di tengah jalan karena hujan deras, Miller sanggup memperbaiki posisinya hingga berada di posisi kedelapan.

Balapan kemudian dilanjutkan setelah hujan berhenti dan lintasan dinyatakan aman.

Baca Juga: Bos McLaren: Semua Tim Formula 1 Sudah Siap Hadapi Musim 2020

Pencapaian pada awal lomba menjadi bekal berguna bagi Miller karena dia kini start dari baris ketiga atau tepatnya posisi delapan.

Miller tak menyia-nyiakan momentum yang dimilikinya. Pada lap pertama runner-up Moto3 2014 tersebut langsung naik empat setrip ke posisi empat.

Dewi Fortuna kemudian seolah memberikan jalan bagi Miller untuk mencetak sejarah.

Pada lap berikutnya Miller naik satu posisi ke urutan ketiga setelah Andrea Dovizioso (Ducati) yang berada di posisi kedua terjatuh.

Baca Juga: Ingin Dapat Ucapan Selamat Ulang Tahun dari Mike Tyson? Dengan Uang 8 Juta Bisa

Tak berselang lama giliran Valentino Rossi (Movistar Yamaha) yang gagal finis karena mengalami crash ketika sedang memimpin balapan.

"Ketika Dovi jatuh saya pikir 'wow, posisi tiga sudah bagus', lalu Vale juga terjatuh. Saat itu saya berpikir 'tunggu dulu, saya bisa menang nih'," ucap Miller mengenang.

Keyakinan Miller semakin kuat ketika Marc Marquez (Repsol Honda) yang berada di depannya tampak memilih bermain aman di sisa balapan.

Marquez memang tidak perlu lagi hasil istimewa karena rival utamanya meraih hasil buruk, Rossi gagal finis sementara Jorge Lorenzo (Movistar Yamaha) tertahan di belakang.

Baca Juga: Alihkan Fokus, PBSI Ajukan Pembatalan Untuk Indonesia Master 2020

"Jadi saya menyimpulkan Marquez tidak akan terlalu keras mempertahankan posisinya jika saya mencoba menyalipnya," pikir Miller.

Miller lantas menyalip Marquez di chicane sebelum garis start/finis. Untuk pertama kalinya dia berhasil berada di posisi terdepan dalam balapan MotoGP.

Satu-satunya tantangan yang tersisa bagi Miller adalah menjaga kecepatannya saat lintasan mulai mengering tetapi tidak merata.

Miller berhasil melaluinya. Untuk terakhir kalinya dia menoleh ke belakang demi melihat posisi Marquez sebelum melakukan wheelie hingga garis finis.

Baca Juga: Drama Transfer Gareth Bale, Pandemi COVID-19 Paksa Real Madrid Buat Keputusan Sulit

Sejarah berhasil dicetak Miller saat itu. Dia menjadi pembalap tim non-pabrikan di MotoGP yang berhasil menang sejak Toni Elias pada musim 2006.

Miller juga menjadi pemenang pertama di MotoGP selain Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Marc Marquez, Dani Pedrosa, atau Casey Stoner dalam lima musim terakhir saat itu.

Selebrasi "shoey" atau meminum sampanye dari sepatu yang dilakukan Miller menjadi penutup yang manis dari balapan yang penuh dengan kejutan itu.

Sayangnya, perayaan Miller tersebut membuatnya berada dalam masalah. Fakta itu diungkapkan Miller dalam wawancara dengan BT Sport baru-baru ini.

Baca Juga: Pelatih Madura United Berikan Menu Latihan Berbeda Saat Ramadan

"Honda mendenda saya karena saya minum dari sebuah sepatu setelah berhasil menang," kata Miller mengenang, dilansir BolaSport.com dari GPOne.

"Itu adalah selebrasi setelah balapan. Ketika Anda sudah menang, mereka tidak bisa memberi Anda hukuman," ucapnya menambahkan.

Sebagai informasi, Miller saat itu dikontrak secara langsung oleh Honda meski tidak sekalipun mendapat kesempatan tampil bareng tim pabrikan.

Selebrasi shoey yang dilakukan Miller menjadi viral setelah kompatriotnya dari ajang Formula 1, Daniel Ricciardo, juga melakukannya pada tahun yang sama.

Baca Juga: Langgar Aturan Lockdown, 4 Pemain Arsenal Ini Jadi Covidiot Liga Inggris Terbaru

Valentino Rossi pun tergoda melakukan selebrasi serupa ketika menjadi runner-up dalam balapan di dekat kampung halamannya, Misano, pada 2016.

Honda mungkin tidak akan menduga bahwa selebrasi yang mereka anggap tidak pantas tersebut justru akan menjadi tren di dunia balap.

Formula 1 bahkan rela repot-repot mendaftarkan hak cipta "Shoey" untuk barang komersial seperti figur, gelas, cangkir, hingga botol.

Padahal, shoey merupakan tradisi yang berasal dari Negeri Kanguru. Tidak heran jika F1 mendapat celaan karena langkahnya tersebut.

Baca Juga: Rapor 100 Hari Setien di Barcelona: Messi Paling Banyak Membantu

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : GPOne.com, redbull.com
REKOMENDASI HARI INI

Beri Ultimatum! Shin Tae-yong Bocorkan Percakapkan dengan Marselino Ferdinan di Ruang Ganti saat Turun Minum Lawan Arab Saudi

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X