BOLASPORT.COM - Chelsea rupanya pernah merasa seperti terkena prank saat mendatangkan penyerang Liverpool dengan harga 960 miliar rupiah.
Liverpool pernah memiliki beberapa penyerang tajam sepanjang sejarah klubnya.
Ada beberapa nama yang melegenda, seperti Michael Owen, Ian Rush, Robbie Fowler, Luis Suarez, dan Fernando Torres.
Salah satu nama penyerang yang paling dikenal para pendukung Liverpool belasan tahun ke belakang adalah Fernando Torres.
Dilansir oleh BolaSport.com dari The Sun, Fernando Torres didatangkan Liverpool pada awal musim 2007-2008 dari klub raksasa Spanyol, Atletico Madrid.
Baca Juga: Biang Kerok Liverpool Gagal Juara 2014 Pernah Bikin Rekan Setim Trauma
Torres mencetak 81 gol dan 20 assist dalam 142 laga bersama The Reds di semua kompetisi.
Pria asal Spanyol itu menjadi salah satu penyerang terbaik yang ada di Liga Inggris saat itu.
Akan tetapi, pada musim terakhirnya, tepatnya musim 2010-2011, Torres cukup mengalami kesulitan untuk mencetak gol.
Ketajamannya tak seperti musim-musim sebelumnya yang mampu memberi kontribusi besar bagi Liverpool.
Uniknya, di musim yang sama itulah, El Nino, julukan Torres, dibeli oleh Chelsea dengan harga 50 juta pounds atau setara dengan 960 miliar rupiah.
Baca Juga: Cerita Pengalaman Karantina Gareth Bale di Spanyol: Sangat Ketat!
Torres diboyong ke Stamford Bridge pada pertengahan musim di jendela transfer musim dingin.
Uang sebesar itu mungkin bukan masalah bagi Chelsea mengingat pemiliknya adalah pengusaha minyak kaya asal Rusia, Roman Abramovich.
Mantan bek Liverpool, Jamie Carragher, mengaku tidak percaya The Blues sudi membayar sebesar itu.
Pasalnya, Torres saat itu sedang mengalami masa-masa sulit bersama The Reds.
"Saya tidak percaya itu," ucap Carragher.
Baca Juga: Lawan COVID-19, David Beckham Ajak Fan untuk Tanding 5 Lawan 5
"Saya tahu kami telah membunuh Chelsea. Selama 12 bulan terakhir, ia (Torres) adalah bayangan dari dirinya sebelumnya," lanjutnya.
Carragher menduga penyebab Chelsea berkenan membeli Torres dengan harga sebesar itu karena kesan pribadi dari sang pemilik, Abramovich.
Mantan bek timnas Inggris itu menceritakan kegemilangan Torres saat melawan Chelsea.
Pemain yang pernah merumput bersama AC Milan itu mencetak dua gol kemenangan melawan The Blues di masa-masa sulitnya.
"Selama 18 bulan di Liverpool, dia adalah penyerang terbaik di dunia, dan saya pikir dia memiliki rekor yang bagus melawan Chelsea yang jelas-jelas melekat di benak pemiliknya (Abramovich)," tutur Carragher.
Baca Juga: Drama Kepindahan Kaka ke Real Madrid, Dijual Diam-diam oleh AC Milan
"Saya pikir pemiliknya masih membeli pemain yang dia inginkan."
"Apa yang terjadi itu beruntung bagi Liverpool, musim itu kami bermain melawan Chelsea."
"Kami tidak mengalami musim yang hebat dan Torres mengalami waktu yang sangat buruk, tapi dia mencetak dua gol melawan Chelsea," lanjut mantan kapten timnas Inggris itu.
Mantan kapten Chelsea, John Terry, juga mengaku terkejut, namun merasa seperti terkena prank setelahnya.
Terry mengaku sangat antusias ketika Torres didatangkan oleh Abramovich saat itu.
Baca Juga: Marco Materazzi Tak Hanya Benci Juventus, tapi Juga Eks Pelatih Inter Milan
Mantan bek Chelsea itu mengaku bahwa dia memiliki harapan yang tinggi akan mendominasi kompetisi selama beberapa tahun mendatang dengan hadirnya Torres.
"Dia (Torres) adalah pemain yang saya benci sebagai lawan, dia selalu terlihat mencetak gol," kata Terry.
"Dia adalah satu-satunya pemain yang Roman (Abramovich) akan selalu tanyakan."
"Yossi (Benayoun) cukup dekat dengannya dan dia berkata, 'Kawan-kawan, Fernando sedang dalam perjalanan', kami berpikir tidak mungkin."
"Kami pikir kami akan mendominasi Liga Inggris dan Eropa selama lima atau enam tahun ke depan," lanjut Terry.
Baca Juga: Bukan Steven Gerrard, Luis Suarez yang Buat Liverpool Gagal Juara 2014
Namun, harapan Terry tersebut nampaknya berlebihan.
Faktanya, Torres hanya mampu mencetak 45 gol dan 35 assist dalam 172 laga bersama dengan Chelsea.
Hingga akhirnya eks pemain timnas Spanyol itu dilego ke AC Milan yang sebelumnya sempat meminjam Torres.
Meski kerap dicap gagal secara individu, Torres faktanya tetap bisa meninggalkan Chelsea dengan perolehan gelar, sesuatu yang tak bisa dia raih di Liverpool.
Ia merasakan dua gelar bergengsi secara beruntun, Liga Champions 2011-2012 dan Liga Europa 2012-2013.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | The Sun |
Komentar