BOLASPORT.COM – Petenis putri asal Tunisia, Ons Jabeur, menilai kompetisi tenis pada tahun ini tidak perlu dilanjutkan lagi mengingat adanya pandemi virus Corona alias Covid-19.
Ons Jabeur mengatakan, turnamen bisa dilanjutkan lagi pada Maret tahun depan, setahun setelah ATP dan WTA sepakat menangguhkan semua turnamen tenis.
Pengumuman tersebut berimbas pertama kali ke turnamen Indian Wells Masters 2020 dan terus merembet ke turnamen-turnamen lain, termasuk turnamen Grand Slam Wimbledon 2020.
Mengacu pada hal tersebut, Jabeur pun menilai dilanjutkannya kalender kompetisi tahun ini tidak akan ideal dan adil dalam perhintungan poin peringkat.
Baca Juga: Demi Dapatkan Penonton, Piala Thomas-Uber 2020 Akan Diundur Lagi
“Saya pikir itu bukan ide yang baik untuk memulai musim tahun ini,” kata Jabeur kepada podcast Eurosport’s Tennis Legend, dilansir BolaSport.com dari Reuters.
“Mulai lagi musim depan pada bulan Maret. Jangan mulai dengan memainkan Australia Open karena kami sudah memainkannya tahun ini. Mulai dari Indian Wells, di mana semua turnamen mulai dihentikan.”
“Hal itu adil untuk Grand Slam lainnya, adil untuk poin dan untuk semua hal,” ucap Jabeur lagi.
Baca Juga: Akhir dari Sebuah Era Epik Salah Satu Musuh Bebuyutan Minions
Tak hanya menggagalkan penyelenggaraan Indian Wells Masters 2020, pandemi Covid-19 juga membuat jadwal pelaksanaan turnamen Grand Slam French Open 2020 yang semula pada bulan Mei dipindah ke bulan September.
Sementara itu, Wimbledon 2020 pada Juni mendatang resmi dibatalkan untuk kali pertama semenjak Perang Dunia II.
Adapun US Open 2020, yang akan digelar bulan September, menegaskan bahwa penyelenggaraan turnamen tanpa penonton bukan opsi mereka.
“Sejujurnya, saya kira September akan menjadi tempat di mana semuanya akan kembali dimulai,” ujar Jabeur yang saat ini berada di peringkat ke-39 dunia.
Baca Juga: Cara Nikmati Masa Isolasi Bersama Keluarga ala Petenis Inggris
“Katakanlah jka kita mulai pada bulan Juli (batas penundaan), bagaimana dengan turnamen lainnya? Bagaimana dengan Grand Slam lainnya jika kami bisa bermain untuk dua atau tiga Grand Slam dalam setahun dan melewatkan yang lain? Apa adil untuk poin, bagaimana itu bisa adil kepada para petenis yang lain?”
“Semua orang kehilangan banyak hal. Kami tidak bisa berhenti bermain tenis, kami akan bermain tenis lagi, tetapi tidak dengan sistem peringkat,” kata dia lagi
Sebelumnya, eks petenis nomor satu dunia asal Inggris Raya, Andy Murray, mengatakan bahwa tenis akan menjadi cabang olahraga terakhir yang memulai kembali kompetisi.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Reuters |
Komentar