BOLASPORT.COM - Mantan petinju, Paulie Malignaggi, menilai Deontay Wilder dalam tekanan ketika akan melakoni duel trilogi melawan Tyson Fury.
Deontay Wilder dan Tyson Fury akan bertarung untuk ketiga kalinya. Duel Wilder vs Fury III direncanakan berlangsung pada Oktober 2020.
Dalam duel trilogi tersebut, Wilder wajib untuk mendapat kemenangan atas Fury.
Sebab, petinju berjuluk The Bronze Bomber itu berhasrat merebut kembali sabuk juara kelas berat WBC yang kini dipegang Fury.
Baca Juga: Charles Leclerc Terima Gagasan Ubah Jalur Sirkuit di Formula 1
Paulie Malignaggi menilai Wilder berada dalam tekanan berat.
Malignaggi menilai Wilder berada dalam tekanan karena ingin membuktikan bahwa omongan bahwa dirinya adalah seorang petinju juara.
"Beban yang dibawa Deontay adalah membuktikan bahwa dia seorang juara, bukan sebaliknya," ucap Malignaggi dilansir BolaSport.com dari Boxing Scene.
"Wilder adalah petinju hebat, tetapi dia bukan seorang juara lagi. Tekanan kini ada pada pundaknya, bukan Fury."
Baca Juga: Kata Mike Tyson Tentang Peluang Dirinya Kalahkan Anthony Joshua
"Fury adalah adalah sang juara dan dia petinju kelas berat nomor 1 di dunia, tetapi kadang-kadang atlet harus percaya diri agar mereka berhasil."
Malignaggi menambahkan bahwa Wilder akan menanggung cercaan yang hebat apabila kembali dibuat tak berdaya oleh Fury.
Sekadar informasi, pada duel kedua Wilder dipukul jatuh oleh Fury sebanyak dua kali sebelum timnya melempar handuk pada ronde ketujuh.
Mengembalikan mental bertanding disebut Malignaggi akan menjadi tugas penting bagi Wilder untuk bisa mengatasi Fury.
"Jika Wilder kalah lagi, semua komentar yang dibuatnya akan berbalik dan membakarnya sepuluh kali lipat," ucap Malignaggi.
"Dia mempunyai beberapa senjata. Saya tidak tahu apakah dia bisa menambahkannya setelah dia kalah karena agresivitas Fury."
Baca Juga: Kalau Valentino Rossi Lama Bikin Keputusan, Jaminan dari Yamaha Bisa Hilang
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar