BOLASPORT.COM – Legenda tenis dunia asal Swedia, Mats Wilander, menyatakan dukungannya terhadap gagasan petenis Swiss, Roger Federer, untuk menggabungkan dua organinasi tenis dunia, ATP dan WTA.
Menurut Mats Wilander, masa penangguhan kompetisi karena pandemi virus Corona alias Covid-19 adalah waktu yang tepat untuk melakukan rebranding tenis demi menarik penggemar baru.
“Sebenarnya, saya benci mengatakannya, tetapi kita akan kehilangan petenis terhebat sepanjang masa dalam tempo setahun atau dua tahun lagi atau ketika Roger Federer berhenti,” kata Wilander, dilansir BolaSport.com dari Reuters.
“Kita memiliki generasi baru, baik putra maupun putri yang sangat bersemangat, atlet hebat, sikap yang bagus, tetapi perhatian terhadap mereka berkurang ketika pemain seperti Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic terus bermain.”
Baca Juga: Jalani Program Latihan, Mike Tyson Beri Isyarat Naik Ring Lagi
“Sekarang saatnya melakukan rebrand sedikit untuk menarik audiens yang lebih muda, mungkin kita bisa melihat antara putra dan putri dalam satu acara sehingga para pemain muda bisa mendapat pasar yang lebih baik,” ucap Wilander lagi.
Usul Roger Federer yang didengungkan melalui media sosial berharil menarik jutaan mata sehingga menimbulkan perdebatan.
Namun, Ketua ATP Andrea Gaudenzi melihat gagasan Federer tersebut sebagai peluang untuk menciptakan persatuan.
Saat ini, tur kompetisi tenis putra dan putri dijalankan secara terpisah meski ada beberapa turnamen yang mempertemukan mereka, termasuk empat turnamen Grand Slam (Australian Open, Wimbledon, French Open, dan US Open).
Baca Juga: PBSI: Pandemi Covid-19 Buat Olahraga Alami Rugi Materi dan Non-materi
Mats Wilander mengatakan, andai turnamen tenis putra dan putri dapat disatukan, kontrak televisi dan sponsor bisa menjadi lebih sederhana.
Penonton televisi saat ini, membutuhkan dua saluran berbayar untuk menonton pertandingan tenis putra dan putri dalam satu turnamen.
“Tenis selalu berada di garis depan dalam kesetaraan antara putra dan putri dalam hadiah uang,” ujar Wilander.
“Ini adalah waktu yang tepat untuk menjadi mitra kerja bersama-sama. Beberapa turnamen tidak bisa menjalankan acara untuk putra dan putri, tetapi yang lainnya bisa. Ini tentang demografi dan harus fleksibel beradaptasi dengan pasar," kata dia menegaskan.
Baca Juga: Ducati Selalu Butuh Andrea Dovizioso Meski Belum Raih Gelar Juara
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Reuters |
Komentar