BOLASPORT.COM - Eks pemain Arsenal, Ray Parlour, mengkritik masalah kepemimpinan The Gunners terkait masalah Mesut Oezil yang menolak pemotongan gaji akibat COVID-19.
Arsenal resmi menerapkan kebijakan pemotongan gaji sebesar 12,5 persen terhadap para pemain dan staf pelatih mereka akibat dampak dari pandemi virus corona.
Namun, tidak semua pemain sepakat dengan kebijakan yang dilakukan oleh klub raksasa asal London tersebut.
Ada tiga pemain tim utama Arsenal yang tidak setuju dengan pemotongan gaji sebesar 12,5 persen dan salah satunya adalah gelandang asal Jerman, Mesut Oezil.
Baca Juga: Juergen Klopp Ungkap Kunci Sukses Melatih di Bundesliga hingga Liverpool
Banyak pihak yang mengomentari tindakan yang dilakukan oleh ketiga pemain tersebut, termasuk mantan gelandang Arsenal sendiri, Ray Parlour.
Menurut Parlour, tindakan itu bukan sepenuhnya kesalahan Oezil dan dua pemain lainnya.
Eks pemain yang berasal dari akademi Arsenal itu mengatakan jika hal itu terjadi karena tidak adanya sosok pemimpin ideal yang berasal dari pihak pemain.
Hal itu dikarenakan pergantian kapten yang membuat kondisi kepemimpinan dari pihak pemain belum dijalankan secara optimal.
Baca Juga: Ada Peran Ibrahimovic yang Bikin Striker Muda Man United Tampil Moncer
"Kondisi itu menunjukan permasalahan terkait kepemimpinan lagi (di skuad Arsenal)," ucap Parlour dilansir BolaSport.com dari Mirror.
"Di era saya bermain dan Tony Adams sebagai kapten, dirinya akan berkeliling menanyakan pendapat tiap pemain dan kami akan memutuskan apa yang akan kami lakukan."
"Kami pun akan sepakat untuk melakukannya atau tidak. Patrick Vieira (saat menjadi kapten) akan melakukan tindakan yang sama."
"Patrick akan menelepon atau mengadakan pertemuan melalui zoom dan mengatakan rencananya, ini yang akan dilakukan klub, dan apa yang akan dilakukan oleh kami (para pemain)," ujar pria asal Inggris itu menambahkan.
Baca Juga: Solskjaer Akan Tendang Kawan Baik Bruno Fernandes dari Man United
Parlour mengatakan jika skuad Arsenal pada zamannya akan selalu membicarakan dan mendiskusikan terkait apa yang diputuskan para pemain.
Hal itu berbeda dengan skuad The Gunners saat ini yang memiliki perbedaan pendapat saat menyikapi suatu kebijakan yang dikeluarkan pihak klub.
"Tidak akan ada pertemuan dengan pelatih atau siapa pun seperti itu, secara sepakat itu akan tergantung kepada keputusan para pemain," tutur Parlour lagi.
"Permasalahan yang terjadi saat ini jelas menunjukan kurangnya kepemimpinan yang dimiliki oleh Arsenal," kata pemain yang pernah membela Arsenal selama 13 musim melanjutkan.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | mirror.co.uk |
Komentar