BOLASPORT.COM - Bulan Ramadan adalah waktu spesial bagi umat Muslim, tak terkecuali yang dirasakan oleh gelandang Manchester United, Paul Pogba.
Paul Pogba menjadikan bulan Ramadan sebagai momen istimewa untuk meningkatkan frekuensi ibadah.
Pada Ramadan tahun-tahun sebelumnya, pilar timnas Prancis saat juara Piala Dunia 2018 itu menjalaninya dengan menunaikan ibadah umrah ke Mekkah.
Di sana, selain beribadah, Pogba juga melakukan silaturahmi dengan rekan-rekannya dan berbuka puasa bersama.
Kisah Pogba dengan Islam mencakup cerita sang gelandang tentang bagaimana ia melakukan pencarian jati diri untuk menemukan keyakinannya sendiri.
Baca Juga: Menu Sahur ala Cristiano Ronaldo, Siapa Mau Coba?
Baca Juga: 5 Pemain Bintang yang Puasa pada Bulan Ramadan
Baca Juga: 3 Pemain Top Dunia yang Mudik Lebaran, Bukan Pulang Kampung
Eks pemain Juventus itu membeberkan bahwa ibunya adalah pemeluk agama Islam, tetapi dia tidak membesarkan anak-anaknya untuk menjadi seorang Muslim.
Pogba dibiarkan untuk menentukan jalannya sendiri dan akhirnya ia memilih mengikuti keyakinan sang ibu.
"Islam tidak seperti citra yang dibayangkan orang-orang. Ini sesuatu yang indah," katanya, dikutip BolaSport.com dari artikel The Independent pada 2019.
???? | Paul Pogba breaking his fast and having iftar in Mecca. pic.twitter.com/uTZL92ygq5
— Man Utd Stuff (@ManUtdStuff) May 30, 2017
"Agama ini mengubah saya untuk menyadari berbagai hal dalam hidup. Ini membuat jiwa saya merasa lebih damai," ucapnya.
Pogba menceritakan, sejak dia kecil, ibunya menanamkan sikap saling menghormati kepada semua orang tanpa kecuali.
Itulah yang diterapkan sang gelandang dalam menjalin hubungan dengan teman atau orang-orang di sekitarnya.
Dari sanalah Pogba bisa mengenal Islam lebih jauh.
Baca Juga: Daftar 10 Pemain Termuda yang Tampil Musim Ini, Ada Jelmaan Zidane dan Pogba
Baca Juga: Daftar 13 Bek Tengah Tersubur di Eropa, Minggir Van Dijk dan Ramos!
"Saya memiliki banyak teman Muslim. Kami selalu berbicara. Saya mempertanyakan kepada diri saya tentang banyak hal, lalu mulai melakukan pencarian sendiri," katanya.
"Sekali waktu saya ikut salat dengan teman-teman dan saya merasakan sesuatu yang berbeda. Saya merasa sangat baik," ujar pemain berusia 27 tahun itu.
Sejak saat itulah Pogba mantap menentukan keyakinannya.
"Itu adalah agama yang membuka pikiran saya dan mungkin membuat saya menjadi orang yang lebih baik.
"Anda memiliki relasi kemanusiaan terhadap semua orang dan menghormati Anda apa adanya, apa agama Anda, warna kulit, dan semuanya. Seperti itulah Islam, menghormati kemanusiaan dan segala hal," tutup Pogba.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | independent.co.uk |
Komentar