BOLASPORT.COM - Melalui media officer klub, Tabri S. Munir, Madura United menjelaskan arti dari julukan Laskar Sape Kerrab.
Julukan Laskar Sape Kerrab sendiri didapatkan Madura United langsung dari sang pendiri, yaitu Achsanul Qosasi.
Sejak Madura United berdiri pada 10 Januari 2016, julukan Laskar Sape Kerrab telah melekat pada klub kebanggaan warga Madura tersebut.
Belum lama ini melalui media officer Madura United, Achsanul Qosasi mengungkapkan alasan pemilihan julukan itu.
Dilansir BolaSport.com dari Surya Malang, Sape Kerrab sendiri menjadi simbol sifat pantang menyerah.
Baca Juga: Ini Takjil Andalan Bek PSS Sleman untuk Berbuka Puasa di Bulan Ramadan
Hal tersebut yang menjadikan dasar Madura United menjuluki dirinya Laskar Sape Kerrab.
"Sape Kerrab adalah simbol ketangguhan dalam memperjuangkan jati diri agar memiliki keunggulan," kata Tabri.
"Tidak ada kata menyerah sebelum sampai finis atau tujuan akhir. Jika jatuh, harus bangun. Jika kesempatan hampir lepas, harus tetap dikejar. Kalau kalah, bukan akhir nasib," jelas Tabri.
Tak hanya sebagai julukan tim, filosofi yang terkandung dalam kata Sape Kerrab juga diharapkan bisa diresapi oleh para pemain Madura United.
Dalam bermain sepak bola, para pemain diharapkan dapat berjuang sekuat tenaga dan tak ada kata menyerah sebelum peluit akhir pertandingan ditiupkan.
Baca Juga: Rindu Rekan Setim dan Suporter, Pemain Bali United Berharap COVID-19 Segera Berakhir
"Kata presiden agar klub bisa mengadopsi filosofi Sape Kerrab yang tidak kenal menyerah sebelum finis," ujar Tabri.
"Dalam permainan, jika kehilangan bola harus dikejar, jika jatuh harus bangun, serta kemenangan harus diperjuangkan, bukan ditunggu," ucap Tabri.
Perjuangan para pemain Madura United di kancah Liga 1 2020 saat ini terpaksa harus terhenti.
Hal tersebut terjadi karena sejak pertengahan Maret lalu, PSSI secara resmi telah menghentikan sementara kompetisi Liga 1 akibat adanya pandemi COVID-19.
Bila jadwal tak berubah, perjuangan Madura United untuk berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia akan bisa dilanjutkan pada awal Juli mendatang.
| Editor | : | Dwi Widijatmiko |
| Sumber | : | Surya Malang |
Komentar