BOLASPORT.COM - Kemunculan Red Bull Depok FC dalam kurun waktu belakangan ini mengejutkan banyak pihak terutama di media sosial.
Red Bull Depok FC rencana bakal mengikuti kompetisi Liga 3.
Red Bull Depok FC bakal menggelar launching yang akan merilis beberapa elemen seperti nama, jersey dan logo, Senin (27/4/2020) secara online.
Baca Juga: Ini Cerita di Balik Bek Persib Kenapa Ingin Menjadi Pesepak Bola
Sebelumnya nama Red Bull Depok FC mencatut nama dari perusahaan mineral berenergi asal Austria yaitu, Red Bull.
Red Bull Depok FC saat ini belum memiliki kandidat pelatih yang akan meramu tim dalam mengarungi Liga 3.
BolaSport.com merangkum tiga kandidat pelatih yang pantas menjadi arsitek Red Bull Depok FC yang masih nganggur berdasarkan Transfermarkt.
Sepak terjang Simon McMenemy di kompetisi Indonesia terbilang cukup prestasi.
Simon McMenemy berhasil mempersembahkan gelar juara Liga 1 2017 bersama Bhayangkara FC.
Baca Juga: Kandang Barito Putera Akan Direnovasi Selama Liga 1 Berhenti
Tangan dingin Simon McMenemy saat menjadi arsitek Bhayangkara FC akhir mendapat pantauan dari PSSI.
Simon McMenemy akhirnya ditunjuk PSSI untuk menjadi pelatih timnas Indonesia pada 1 Januari 2019.
Namun kebersamaan Simon McMenemy bersama timas Indonesia tidak berjalan mulus.
Hubungan Simon McMenemy bersama timnas Indonesia hanya berlangsung selama 317 hari.
Pelatih asal Skotlandia itu akhirnya dipecat PSSI karena tidak dapat memberikan hasil yang terbaik saat melatih timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Riko Simanjuntak Bicara Sempat Tolak Persija dan Akhirnya Berjodoh
Selama menjadi pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy hanya mencatatkan tujuh pertandingan dengan torehan lima kekalahan dan dua kemenangan.
Setelah didepak dari kursi pelatih timnas Indonesia, sampai saat ini eks juru latih timnas Filipina itu belum juga mendapatkan klub baru.
2. Darije Kalizec
Darije Kalezic pernah menjadi arsitek PSM Makassar pada Liga 1 2019.
Rapot Darije Kalezic bersama PSM Makassar bisa dikatakan tidak terlalu buruk.
Selama menjadi pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic mampu menorehkan 23 kemenangan, 7 hasil imbang dan 22 kekalahan dari semua ajang kompetisi.
Saat itu PSM Makassar harus mengikuti empat ajang kompetisi seperti Liga 1 2019, Piala AFC, Piala Indonesia, dan Piala Presiden.
Baca Juga: Kandang Barcelona Bisa Jadi yang Pertama dengan Sponsor dari Perusahaan Ganja
Padahal Darije Kalezic berhasil mempersembahkan satu gelar juara Piala Indonesia 2019 kepada Juku Eja.
Namun kebersamaan Darije Kalezic bersama PSM Makassar hanya berlangsung selama 11 bulan.
Manajemen PSM Makassar memutuskan untuk memecat pelatih asal Bosnia tersebut karena hasil yang kurang bagus.
Semenjak dipecat dari kursi pelatih PSM Makassar, Darije Kalezic tidak kunjung mendapatkan pelabuhan barunya.
3. Ivan Kolev
Nama Ivan Kolev sudah tidak asing lagi di sepakbola Indonesia.
Ivan Kolev pernah melatih beberapa klub yang ada di Indonesia.
Awalnya Ivan Kolev menjalani karir sebagai pelatih di Tanah Air saat dipercaya PSSI untuk menjadi arsitek timnas Indonesia pada November 2001.
Baca Juga: Kandang Barcelona Bisa Jadi yang Pertama dengan Sponsor dari Perusahaan Ganja
Saat menjadi pelatih timnas Indonesia, Ivan Kolev berhasil membawa pasukan Garuda menjadi runner-up Piala Tiger 2002.
Namun kebersamaan Ivan Kolev hanya berlangsung selama dua tahun.
Ivan Kolev kembali ditunjuk PSSI untuk kembali melatih Timnas Indonesia pada 7 Juni 2007.
Saat itu, Ivan Kolev hanya melatih timnas Indonesia sebanyak empat kali dengan torehan dua kemenangan dan dua kekalahan.
Karier Ivan Kolev pun bersama timnas Indonesia pada 2007 hanya berlangsung tujuh bulan.
Pelatih berusia 62 tahun itu akhirnya banting setir untuk melatih beberapa klub yang ada di Indonesia.
Klub-klub tersebut seperti Sriwijaya FC, PS TNI dan yang terakhir Persija Jakarta.
Semenjak dipecat Persija Jakarta pada musim 2019, Ivan Kolev belum juga mendapatkan klub baru.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Transfermarkt.com |
Komentar