BOLASPORT.COM- Persija Jakarta selama ini dikenal sebagai satu-satunya tim Ibukota yang berlaga di kompetisi sepak bola Indonesia.
Mendengar klub sepak bola asal Ibukota sudah pasti yang terlintas di pikiran kita adalah Persija Jakarta.
Sejak berdiri sebagai Voetballbond Indonesisch Jacatra (VIJ) pada tahun 1928, Persija Jakarta memang diakui sebagai klub resmi Ibukota DKI Jakarta.
Bahkan logo Persija saja bergambar monas, padi, dan kapas persis seperti lambang DKI Jakarta.
Nama Persija pun sudah berafiliasi dengan Ibukota Jakarta yang penduduknya lebih dari 10 juta jiwa itu.
Baca Juga: Mengenal Sosok di Balik Bugarnya Pemain Persib Bandung, Yaya Sunarya
Tetapi siapa sangka beberapa klub berikut juga menyandang sebagai tim Ibukota.
Disebut tim Ibukota karena memang klub-klub ini berdomisili dan memiliki kandang di DKI Jakarta.
Terhitung sejak Liga Indonesia bergulir tahun 1994/1995 , 5 tim berikut merupakan tim yang bisa disebut sebagai tim Ibukota :
1. Warna Agung Jakarta
Warna Agung merupakan klub asal Jakarta yang berkompetisi di Galatama (kompetisi semiprofesional).
Dikenal sebagai salah satu klub terbaik Galatama, Warna Agung berkandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Prestasinya tidak main-main, Warna Agung menjadi kampiun perdana kompetisi Galatama pada musim 1979/1980.
Setelah itu Warna Agung hanya puas sebagai klub papan atas kompetisi Galatama.
Beberapa pemain yang sempat menghiasi klub Warna Agung antara lain Rully Nere, Ronny Pattasarany, Risdiano dan Widodo C. Putro.
Sayangnya klub milik pengusaha cat, Benny Mulyono, hanya mencicipi satu musim di Liga Indonesia yaitu musim perdana 1994/1995.
Baca Juga: Kompetisi Segera Kembali Dimulai, Ini Resep Pemerintah Vietnam Tekan Penyebaran Covid-19
2. Pelita Jaya Jakarta
Pelita Jaya juga merupakan salah satu jebolan kompetisi Galatama.
Prestasi Pelita Jaya di Galatama juga mencolok dengan dua delar juara
Pelita Jaya pun diikutsertakan di kompetisi baru Liga Indonesia 1994/1995.
Sejak era Liga Indonesia, Pelita Jaya bergonta-ganti nama sesuai dengan mayoritas pemegang saham.
Baca Juga: Pemerintahnya Berhasil Lawan Corona, Liga Vietnam Kembali Bergulir
Pada tahun 1997 berubah menjadi Pelita Mastrans dan tahun 1998 berubah lagi menajdi Pelita Bakrie.
Tidak hanya itu, sejak tahun 2000, Pelita Jaya kemudian menjadi klub musafir yang berpindah-pindah domisili.
Beberapa kota yang pernah dihinggapi klub Pelita Jaya yakni Solo, Cilegon, Purwakarta, Bandung dan Karawang.
3. Persijatim Jakarta Timur
Persijatim merupakan klub perserikatan yang mengkhusukan diri di wilayah Jakarta dan bermarkas di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur.
Namun pada tahun 2002 Persijatim tidak lagi mengecap sebagai tim ibukota.
Persijatim memutuskan untuk pindah markas ke Kota Solo dan mengubah nama menjadi Persijatim Solo FC.
Baca Juga: Belajar Hafalkan Lagu Anthem Persebaya, David da Silva Mumet Lafalkan Kata Ini
Stadion Manahan yang nganggur saat itu karena Persis masih berkompetisi di Divisi 1 menjadi alasan Persijatim pindah ke Solo.
Selain itu hijrahnya Persijatim keluar ibukota tidak lain karena memang kalah pamor dengan Persija Jakarta.
Di tahun 2004 lisensi Persijatim Solo FC dibeli oleh klub asal Palembang Sriwijaya FC.
Dengan begitu nama Persijatim sudah tidak ada lagi di persepakbolaan Indonesia.
Baca Juga: Kompetisi Segera Kembali Dimulai, Ini Resep Pemerintah Vietnam Tekan Penyebaran Covid-19
4. Persitara Jakarta Utara
Sama seperti Persijatim, Persitara juga merupakan klub perserikatan yang khusus mencakup wilayah Jakarta Utara.
Klub berjuluk Si Pitung ini bermarkas di Stadion Tugu Jakarta Utara dan memiliki suporter bernama NJ Mania.
Persitara sempat selevel dengan kakaknya Persija Jakrta pada Liga Indonesia musim 2006-2010.
Kehadiran Persitara tersebut menghadirkan susana baru di persepakbolaan ibukota.
Derbi Jakarta menjadikan sepak bola ibukota semakin menarik.
Baca Juga: Tiga Calon Pelatih Layak ke Red Bull Depok, Dari Timnas dan Persija
Namun begitu poplaritas Persija Jakarta tidak akan dapat tertandingi.
Itulah mengapa klub macam Persitara akhirnya harus gulung tikar setelah mereka terdegradasi pada musim 2010.
5. Bhayangkara FC
Di era Liga 1 kali ini Bhayangkara FC menjadi klub pendamping Persija Jakarta sebagai tim ibukota.
Cap Bhayangkara FC sebagai klub ibukota diperoleh saat klub milik kepolisian itu bermarkas di Stadion PTIK, Melawai, Jakarta Selatan.
Pada musim 2017-2018 Bhayangkara FC masih bermarkas di Stadion Patriot Chandrabaga, Kota Bekasi.
Kini dengan adanya Bhayangkara FC pecinta sepak bola nasional dapat menyaksikan kembali derbi ibukota di liga nasional.
Derbi ibukota terakhir berlangsung di Stadion PTIK dan berakhir dengan skor seri 2-2 pada 15 Maret 2020.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | wikipedia, BolaSport.com, RSSSF |
Komentar