BOLASPORT.COM - Setelah mengusulkan pergantian lima pemain dalam sebuah pertandingan sepak bola, FIFA mengeluarkan rekomendasi lain. Usulan itu adalah pemain dilarang meludah di lapangan.
FIFA telah mengajukan usulan kepada International Football Association Board (IFAB) untuk pertandingan yang akan digelar setelah krisis COVID-19 berakhir.
Setelah pandemi virus corona membaik, rencananya berbagai kompetisi sepak bola akan digelar lagi.
Untuk mengejar waktu yang hilang ketika kompetisi dihentikan karena COVID-19, besar kemungkinan para pemain akan menghadapi frekuensi pertandingan yang lebih banyak dari biasanya.
Baca Juga: F1 2020 Bakal Dibuka Awal Juli, MotoGP 2020 Bagaimana?
FIFA pun mengusulkan tim bisa menggunakan lima pergantian pemain dalam sebuah pertandingan untuk mengurangi risiko cedera akibat bermain terlalu banyak.
Rencananya langkah ini akan dilakukan untuk semua pertandingan yang berada di bawah FIFA sampai 31 Desember mendatang.
Sekarang FIFA memiliki ide lain untuk kepentingan pemain yang akan turun bertanding lagi setelah krisis COVID-19 berlalu.
Demi mengurangi risiko penularan dalam pertandingan, FIFA bisa melarang pemain untuk meludah di atas lapangan.
Untuk menegakkan aturan itu, ada rencana memberikan hak kepada wasit untuk memberikan peringatan kepada pemain yang meludah di lapangan.
Baca Juga: Sejarah Hari ini - Persipura Borong Setengah Lusin Gol Saat Berlaga di Asia
Meludah di tengah pertandingan memang aktivitas yang jamak dilakukan pemain.
Kepada Telegraph, Ketua Komite Medis FIFA, Michel D'Hooghe, mengatakan bahwa hal tersebut tidak higienis.
"Meludah di atas lapangan adalah hal biasa di sepak bola dan itu tidak higienis."
"Saliva bisa bertahan di tanah dan rumput selama beberapa jam dan menjadi vektor penyebaran virus corona."
"Jika ada seseorang yang terinfeksi namun tidak mengalami gejala, virus itu tetap ada dalam tenggorokannya."
"Dia bisa menyebarkan virus dengan meludah," tambah dokter ahli virus dari Universitas Cambridge, Ian Bierley.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Telegraph |
Komentar