Dalam pengalaman soal bencana, saat itu merupakan tahun pertama bagi Watanabe di SMP Tomioka, dan tahun kedua bagi Higashino.
Selayaknya masyarakat yang tinggal dekat dengan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, Watanabe/Higashino mengungsi ke wilayah lain.
Setelah dua bulan, mereka baru bisa kembali ke Prefektur Fukushima, tapi tidak ke daerah asal mereka di Tomioka.
Pengalaman itu membuat Watanabe/Higashino terbiasa mengambil pelajaran dari musibah yang terjadi.
Baca Juga: Mike Tyson Berharap Bisa Tonton Mega Duel 2 Petinju Favoritnya
"Karena pengalaman saya dengan bencana, saya menjadi percaya bahwa saya seharusnya tidak menyia-nyiakan hidup saya," ujarnya Higashino.
"Jika kamu bisa menjalani kehidupan yang normal, kamu pasti akan menerima begitu saja, tapi itu adalah hal yang luar biasa," sambung Watanabe.
Watanabe dan Higashino belum bisa berlatih bersama. Mereka kini menjalankan program latihan dari rumah masing-masing.
Walaupun demikian, Higashino percaya bahwa kekompakan yang sudah dibangun dengan Watanabe tidak akan luntur meski kini tidak dapat berlatih bersama.
Baca Juga: Sergio Farias Sudah Mulai Kangen Melatih Persija Jakarta
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | mainichi.jp |
Komentar