BOLASPORT.COM - Persiraja Banda Aceh belum menentukan jawaban perihal surat yang dikirimkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk meminta masukan klub terkait kelanjutan kompetisi di tengah wabah Covid-19.
Jajaran Persiraja Banda Aceh akan kembali berdiskusi untuk menentukan hasil yang akan menjadi masukan untuk PT LIB terkait kelanjutan kompetisi musim 2020.
Persiraja Banda Aceh menjadi salah satu tim yang baru promosi ke Liga 1 2020 yang terimbas dengan dihentikan kompetisi karena wabah Covid-19.
Baca Juga: Liga Inggris Rilis Dokumen yang Berisi Protokol Latihan Saat COVID-19
Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani mengaku jajaran manajemen masih belum menentukan respon terkait masukan yang diminta PT LIB.
"Belum kami balas surat dari PT LIB" kata Rahmat Djailani saat dihubungi BolaSport.com, Kamis (30/4/2020).
Lebih lanjut, Pihak Persiraja Banda Aceh belum tentu mengajukan enam poin hasil putusan virtual meeting dengan 14 klub beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Persela Lamongan Lelang Jersey Almarhum Choirul Huda
Persiraja Banda Aceh menjadi salah satu kontestan Liga 1 2020 yang terlibat dalam virtual meeting jilid dua dengan 14 klub.
"Belum pasti, kami akan rembuk lagi" tutur Rahmat Djailani.
Sebelumnya, PT LIB sudah mengirimkan surat kepada masing-masing kontestan Liga 1 dan Liga 2 pada 29 April 2020.
Berdasarkan surat dengan nomor 182/LIB-COR/IV/2020, PT LIB mengajak kepada seluruh klub peserta Liga 1 dan Liga 2 memberi masukan dan saran terkait kelanjutan kompetisi musim 2020.
Baca Juga: Momen Kilas Balik Persebaya Surabaya Dari Dualisme Hingga Saat Ini
"Hal tersebut menjadi rujukan LIB
dalam mengkaji langkah strategis yang diambil untuk menentukan tindak lanjut musim kompetisi 2020," tulis PT LIB.
Respon seluruh klub kontestan Liga 1 dan Liga 2 diharapkan dapat disampaikan melalui email resmi LIB selambat-lambatnya pada tanggal 1 Mei 2020.
Sebagai informasi, Berikut enam poin putusan dalam rapat virtual meeting jilid dua dengan 14 klub Liga 1 2020 yang tersebar di media sosial.
Pertama, klub Liga 1 sepakat tetap akan membayar gaji pemain, pelatih dan ofisial tim sesuai SK PSSI.
Baca Juga: Besok, Cristiano Ronaldo Bisa Langsung Dibeli Klub Austria Red Bull Salzburg
Kedua, jika kompetisi berhenti atau diberhentikan akibat pandemi Covid-19, maka status gaji bulan Juli hingga akhir masa kontrak adalah batal. Dab tidak ada kewajiban membayar kompensasi.
Ketiga, merujuk poin 2 di atas, maka status pemain klub untuk tahun 2021 tetap sesuai dengan daftar dan klausal kontrak di tahun 2020, atau tidak ada transfer antarklub Liga 1.
Sehingga komposisi pelatih, pemain dan ofisial peserta Liga 1 musim 2021 sama dengab musim 2020.
Keempat, nilai gaji maksimal untuk musim 2021 sama dengan yang diterima di tahun 2020.
Baca Juga: Sebelum Wafat, Mauricio Pochettino Ingin Sekali Lagi Latih Tottenham
Kelima, apabila pemain, pelatih dan ofisial tidak sepakat dengan opsi tersebut, klub bisa memberikan surat keluar.
Tapi tetap berdasarkan MOU klub Liga 1 yakni tidak akan membuka transfer. Kecuali pemain tersebut benar-benar baru atau mereka keluar dari klub Liga 1 bisa main di Liga 2 dan 3, atau sebaliknya.
Keenam, klub Liga 1 juga mendukung rencana PSSI menggelar turnamen sebagai pengganti Shopee Liga 1 2020, jika pemerintah menyatakan pandemi Covid-19 benar-benar telah hilang dari Indonesia.
Agar mutu turnamen terjaga, idealnya turnamen digelar bulan September. Namun dengan perlakuan khusus, tentunya termasuk gaji pemain, pelatih, ofisial, dll.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar