BOLASPORT.COM - Mantan Manajer Tim Repsol Honda, Livio Suppo, menilai tim lamanya tidak seharusnya membiarkan Jorge Lorenzo menjadi test rider Yamaha.
Jorge Lorenzo hengkang dari Repsol Honda pada akhir musim 2019 karena memutuskan pensiun sebagai pembalap MotoGP.
Pemegang tiga titel juara dunia tersebut lalu bergabung ke Monster Energy Yamaha MotoGP sebagai test rider atau pembalap penguji.
Dikutip BolaSport.com dari GPOne, Suppo menilai Honda seharusnya bisa menghentikan kepindahan Lorenzo tersebut.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Podium Pertama Valentino Rossi pada Balapan MotoGP
"Kalau saya ada di posisi tim Honda, saya akan menambahkan klausul di kontrak Lorenzo untuk mencegah dia ke Honda," kata Suppo.
"Namun, saya tidak tahu apakah kontrak Honda dan Lorenzo berakhir tanpa kompensasi untuk tahun 2020."
"Saya tak tahu apakah mereka hanya membayar sebagian atau tidak sama sekali," tutur dia melanjutkan.
Bagi Suppio, keputusan Honda membiarkan Lorenzo pergi agak sulit dipahami.
Baca Juga: Bos Dorna Sports Rencanakan MotoGP 2020 Bisa Dimulai Akhir Juli
"Menurut saya memang aneh sebuah tim mengizinkan pembalap yang sudah memutuskan pensiun untuk bergabung ke tim lain," ujar dia melanjutkan.
"Seharusnya itu bisa dicegah," imbuhnya.
Jorge Lorenzo meninggalkan Repsol Honda setelah mengakhiri musim 2019 dengan hanya berada pada posisi ke-19 klasemen akhir.
Dia mengumpulkan 28 poin tanpa kemenangan atau naik podium.
Karier singkat Lorenzo di Honda juga diwarnai insiden kecelakaan pada sesi latihan di MotoGP Belanda yang membuatnya harus absen pada tiga edisi balapan.
Baca Juga: Mantan Bos Honda Kritik Yamaha karena Lebih Pilih Vinales daripada Rossi
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar