BOLASPORT.COM - Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora, menyampaikan bahwa jika tak kunjung ada protokol keselamatan, maka Liga Italia akan dibatalkan.
Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriel Gravina, menyampaikan pernyataan bahwa Liga Italia harus dilanjutkan setelah dibekukan karena pandemi virus corona.
Menurut Gravina, jika Liga Italia dihentikan, itu akan menjadi kematian bagi sepak bola Italia.
Akan tetapi, pernyataan tersebut disikapi dengan tegas oleh Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora.
Dilansir oleh BolaSport.com dari Football Italia, Spadafora menyampaikan bahwa pemerintah akan membatalkan Liga Italia jika tidak ada protokol keselamatan yang dibuat.
Baca Juga: Liga Inggris Ternyata Pernah Punya Pemain yang Hanya Dikontrak 1 Bulan
"Begini situasinya. Jika protokol disetujui oleh semua pihak, latihan akan dilanjutkan dan ini akan berdampak positif pada kemungkinan untuk melanjutkan musim," ucap Spadafora.
"Begitu pula sebaliknya, jika tidak ada kesepakatan tentang protokol keselamatan, Pemerintah akan mengeluarkan keputusan bahwa musim telah berakhir."
"Pada dasarnya, kita akan mengambil tanggung jawab itu," lanjut Spadafora.
Sebelumnya, pemerintah terlibat konflik dengan klub, para pelatih, dan Asosiasi Pemain usai mengeluarkan keputusan yang meminta seluruh klub untuk melakukan latihan setelah 18 Mei.
Baca Juga: 5 Alasan Man United Bisa Tampil Ciamik jika Liga Inggris Dimulai Lagi
"Dalam pandangan saya, kita harus meluncurkan kritik kepada Lega Serie A untuk menghentikan kontroversi dan pertikaian yang ada," kata Spadafora.
"Sepak bola harus menjadi simbol kebahagiaan, passion, dan olahraga, kita hanya boleh berseteru karena membela klub masing-masing," tutur Spadafora menambahkan.
Kabarnya, 18 dari 20 tim Liga Italia bertekad untuk melanjutkan kompetisi musim ini.
Hanya tersisa Brescia dan Torino yang menolak untuk melanjutkan Liga Italia 2019-2020.
Baca Juga: Soal Masa Depan Lionel Messi, Aguero: Dia Ikon dan Legenda Barcelona
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Football Italia |
Komentar