BOLASPORT.COM - Negosiasi laga unifikasi antara Tyson Fury dan Anthony Joshua sedang berlangsung karena adanya potensi tawaran dari negara Timur Tengah.
Tyson Fury dan Anthony Joshua merupakan pemegang empat sabuk juara utama dari kelas berat tinju saat ini.
Joshua memegang gelar juara seperti WBO, WBA, dan IBF. Adapun Fury mempunyai sabuk juara WBC.
Sebagai sesama pemilik gelar juara, pertarungan antara kedua petinju asal Inggris tersebut terus dinantikan.
Baca Juga: Rekan Latihan Bongkar Cara Kalahkan Khabib Nurmagomedov
Sebab laga unifikasi tersebut akan melahirkan juara tak terbantahkan atau undisputed champion di kelas berat sejak Lennox Lewis pada 2000.
Akan tetapi, untuk mewujudkan pertarungan unifikasi tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Pasalnya Joshua dan Fury memiliki kewajiban untuk bertarung dengan masing-masing lawannya terlebih dulu.
Joshua akan menghadapi Kubrat Pulev dari Bulgaria, sedangkan Fury akan melawan Deontay Wilder (AS) untuk laga ulangan.
Baca Juga: KONI Pusat Harapkan Persiapan PON Papua Tetap Berjalan walau Ditunda
Namun begitu, Fury dan Joshua memiliki kesempatan untuk langsung berhadapan demi segera menentukan status petinju nomor satu.
Wilder dan Pulev bisa menyingkir dari pertarungan asalkan diberi kompensasi dari pembatalan kontrak pertandingan.
Adapun uang kompensasi bisa didapat Joshua dan Fury jika mereka mendapat tawaran besar dari negara Timur Tengah.
Bob Arum selaku co-promotor bagi Fury buka-bukaan mengenai spekulasi tersebut.
Baca Juga: Karakter Marc Marquez Disebut sebagai Senjata Rahasia Andalannya
"Mari kita lihat jenis penawaran apa yang kami dapat dari Timur Tengah," kata Arum, dilansir BolaSport.com dari ESPN.
"Karena ada antusiasme besar di Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, untuk menyelenggarakan pertandingan olahraga.
"Kami akan terlihat bodoh apabila tidak mempertimbangkan tipe-tipe penawaran semacam itu," katanya menambahkan.
Sementara itu, promotor Anthony Joshua, Eddie Hearn, menilai bahwa pertarungan dengan Fury sebaiknya dilangsungkan tahun depan.
Baca Juga: Lewis Hamilton: Tidak Mungkin Jadi Pembalap F1 dengan Bakat Saja
Hearn tidak yakin pertarungan Joshua vs Fury bakal menghasilkan pemasukan besar apabila tetap dipaksakan digelar pada akhir tahun ini.
"Itu karena kami tidak tahu apakah bisa menyelenggarakan pertandingan di depan penonton pada November dan Desember," ucap Hearn.
Baca Juga: Awal Oktober 2021 Diprediksi Jadi Tanggal yang Tepat untuk PON Papua
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | boxingnews24.com |
Komentar