BOLASPORT.COM - Bos tim Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali, mengaku mengantisipasi kesulitan keuangan akibat penundaan musim kompetisi MotoGP 2020.
Saat ini, MotoGP 2020 masih belum bisa digelar meski memiliki jadwal kompetisi sejak awal Maret lalu.
Pandemi virus Corona alias Covid-19 memaksa kejuaraan dunia MotoGP 2020 tertunda sampai waktu yang belum ditentukan.
Dikutip BolaSport.com dari Crash, Razlan Razali mengatakan bahwa timnya sulit menggaji karyawan seperti biasa.
Baca Juga: Bagi Alex Marquez, Game Baru Sama Saja dengan Motor Baru di MotoGP
Sebab, sumber pendapatan tim saat ini tidak ada, dan para anggota tim pun tak bisa bekerja.
"Sebuah tim balap bergantung pada pendanaan. Kalau tidak ada balapan, Anda tidak mendapat uang sponsor. Sementara itu, Petronas Yamaha punya 60 anggota tim dari 22 negara," tutur Razali.
Razali menyebut tim Petronas Yamaha SRT harus siap mengencangkan ikat pinggang selagi belum ada kepastian kapan MotoGP musim 2020 bisa digelar.
Baca Juga: Alex Rins Yakin Perubahan Aturan MotoGP Takkan Rugikan Suzuki
"Tim seperti kami pun harus berhati-hati masalah keuangan pada tahun 2020. Ini bukan tahun yang menyenangkan dan tak ada yang kebal," kata Razali lagi.
"Petronas Yamaha kesulitan dan menurut saya tim lain pun merasakan hal serupa," ujar dia melanjutkan.
Pria asal Malaysia tersebut juga mengisyaratkan semua personel timnya wajib menyadari situasi saat ini.
Baca Juga: Bos Petronas Yamaha SRT: MotoGP 2020 Harus Berlangsung Minimal 10 Seri
"Baik personel tim ataupun pembalap wajib mengedepankan akal sehat mereka. Tidak boleh ada pemikiran ingin kembali seperti semula," ucap dia.
"Pada kenyataannya, kondisi tim adalah sebagaimana yang terjadi saat ini. Semua mengalami dampak yang sama," tutur Razlan Razali.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | crash.net |
Komentar