BOLASPORT.COM - Perjalanan hidup eks striker Inter Milan dan timnas Italia, Christian Vieri, bak sebuah rollercoaster. Penuh kegilaan.
Bukan cuma berprestasi di dalam lapangan, Christian Vieri juga doyan menciptakan kegegeran lewat aktivitasnya di luar arena.
Sosok kelahiran Bologna itu itu sering melontarkan komentar yang kemudian menjadi headline di berbagai media.
Berikut ini pengakuan 'gila' Vieri semasa aktif sebagai pemain:
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Disuruh Pulang ke Italia oleh Bos Juventus
KEHIDUPAN DI MADRID
Kisah Vieri di Atletico Madrid memang berlangsung singkat, cuma selama musim 1997–1998.
Namun, pria yang pensiun sejak 2009 itu punya banyak cerita menarik soal kehidupan di luar lapangan.
Dia blak-blakan soal kegemarannya terhadap dunia malam.
"Di Madrid, kami pergi keluyuran setiap malam. Saya tak bisa tinggal di rumah sendirian."
"Saya adalah top scorer (di Atletico). Akan tetapi, saat malam, saya keluar untuk makan dan kemudian jalan-jalan."
MAIN WANITA
Pesona Vieri tak kuasa ditampik oleh para wanita cantik. Cap playboy pun melekat pada dirinya.
"Saya menjadi subjek cerita dari banyak perempuan. Jujur, hampir semua yang saya baca di media adalah benar."
"Biasanya saya perlu berkata jujur kepada satu, dua, atau bahkan tiga wanita dalam malam yang sama agar mereka mau pergi bersama saya."
"Kami mengurung diri dan saya melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan seorang 'bomber'."
Baca Juga: Kebaikan Hati Lionel Messi Setelah Bantai Tim Lawan 8-0
MINTA RONALDO POTONG GAJI
Salah satu pengakuan terbesar Vieri adalah meminta rekan setimnya sewaktu di Inter Milan, Ronaldo Luis Nazario, agar bersedia menerima pemotongan upah.
Hal tersebut dia lakukan supaya La Beneamata punya ruang gaji untuk mendatangkan Alessandro Nesta dari Lazio.
"Saya meyakinkan Ronaldo dan Alvaro Recoba untuk menerima pemotongan gaji supaya Nesta bisa datang."
"Massimo Moratti (Presiden Inter Milan saat itu) menelepon saya dan mengatakan bahwa harga Nesta mahal dan klub memutuskan buat merekrut pemain lain. Siapa sosok tesebut? Carlos Gamarra. Saya lalu membanting telepon sekuat tenaga."
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Marca |
Komentar