BOLASPORT.COM - Liga sepak bola nasional ternyata sudah digelar dalam waktu yang sudah sangat lama dan liga ini dibagi ke dalam beberapa era.
Beberapa bagian diantaranya adalah Perserikatan, Galatama, Liga Indonesia, Liga Super Indonesia, dan Liga 1.
Salah satunya yang menarik untuk dibahas adalah turnamen Galatama yang digelar dari tahun 1979 hingga 1994.
Di Galatama sendiri, tim Niac Mitra menjadi tim yang paling sering menjadi juara dengan torehan tiga kali juara.
Baca Juga: Fenomenal! 5 Deret Gol Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Champions
Mereka juara di tahun 1982, 1983, dan 1988.
Selain klub, yang menarik untuk dibahas adalah soal pesepak bola yang paling menonjol di era itu.
Setidaknya ada beberapa nama yang memang sempat menjadi perbincangan di kalangan fans dan salah satu diantaranya merupakan pesepak bola paling subur di Galatama.
dia adalah Bambang Nurdiansyah yang sukses menyabet tiga kali gelar sebagai topskorer.
Kerennya, Bambang Nurdiansyah melakukannya secara beruntun dari tahun 1983 hingga 1985.
Bambang mendapatkan gelar sebagai pencetak gol terbanyak ketika dia membela tim Mercu Buana yang menjadi runner-up di musim 1983/84.
Di musim itu Bambang mencetak 16 gol dan sukses menjadi pencetak gol terbanyak.
Kemudian kedigdayaannya berlanjut ketika dia membela Yanita Utama di tahun 1984.
Di Yanita Utama, Bambang mencetak 13 gol plus membawa Yanita Utama meraih gelar juara untuk kedua kalinya di era Galatama.
Baca Juga: Kita Bangga! 11 Olahragawan Tersukses Sepanjang Sejarah Indonesia
Kemudian Bambang kembali menjadi top skorer di tahun 1985 ketika membela Krama Yudha Tiga Berlian dengan torehan sembilan gol.
Di era Galatama, hanya Bambang yang berhasil meraih tiga kali predikat sebagai top skorer.
Sisanya hanya meraih dua kali gelar top skorer seperti Ricky Yacob dan Singgih Pitono.
Usai pensiun dari sepak bola, Bambang menjadi pelatih sejumlah tim tanah air mulai dari Arema Malang di tahun 2008 hingga yang terbaru adalah PSIS Semarang.
| Editor | : | Imadudin Adam |
| Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar