BOLASPORT.COM - Para pebulu tangkis seperti rekan-rekan mereka dalam cabang olahraga lain tidak terbiasa menjalani kehidupan yang terbatas secara fisik.
Bagi para pemain elite khususnya yang terbiasa menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk berlatih dan bepergian, perkembangan selama sebulan terakhir telah menimbulkan tantangan yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya.
Dari kehidupan aktif secara fisik, mereka harus beradaptasi dengan kehidupan yang terkunci.
Baca Juga: Rekam Jejak Rexy Mainaky sebagai Pelatih, dari Inggris hingga Thailand
Namun, para pemain elite telah mencapai kesuksesan mereka terutama karena mereka telah berusaha melakukan yang terbaik dari setiap situasi di lapangan.
Mengikuti prinsip ini, sebagian besar pemain berusaha menjaga diri mereka tetap tajam terlepas dari tantangan jarak dan karantina sosial.
Beberapa pebulu tangkis juga menggunakan waktu ekstra yang tersedia untuk mengejar kepentingan di luar lapangan.
Latihan yang dilakukan bervariasi tergantung pada apakah mereka merupakan bagian dari tim nasional atau independen. Hal ini juga bergantung pada tingkat karantina wilayah masing-masing negara.
Pemain independen seperti Zhang Beiwen (Amerika Serikat) dan Michelle Li (Kanada) telah menyusun rutinitas latihan di rumah mereka sendiri.
"Saya belum melakukan kontak dengan pelatih saya. Tetapi, saya telah melakukan latihan di rumah serta berlari di luar ruangan untuk menjaga tubuh saya tetap bugar," kata Zhang dilansir BolaSport.com dari laman resmi BWF.
Juara Macau Open, Michelle Li'telah mengubah krisis selama pandemi Covid-19 menjadi peluang dengan mendirikan gym di rumah.
"Saya telah mengubah kamar saya menjadi gym. Saya menggunakan dumbel yang bisa disesuaikan karena saya tidak bisa memasukkan apa pun yang lebih besar ke kamar saya," ujar Li.
"Hal itu masih luar biasa dan saya menyukainya karena ada begitu banyak jenis latihan yang bisa saya lakukan dengan dumbbell," ucap Li.
"Saya juga mengadopsi kebiasaan baru untuk berjalan-jalan dengan keponakan saya dan lebih menikmati alam karena sangat mudah untuk menjebak diri sendiri di rumah. Saya masih berkomunikasi dengan pelatih saya untuk memastikan saya tetap fokus."
Baca Juga: Ultah ke-69, Ini 13 Tokoh yang Jadi Ketua Umum PBSI
Di sisi lain, pebulu tangkis Thailand dan Malaysia harus mengikuti program yang dirancang oleh pelatih tim dengan latihan harian yang dipantau langsung melalui video.
"Saya berlatih dengan rekan tim dan pelatih saya menggunakan aplikasi Zoom,” kata ganda putra Malaysia, Soh Wooi Yik.
"Saya juga memiliki beban di rumah agar tetap bugar. Saya latihan di rumah dengan program yang diberikan oleh pelatih dan saya menonton video pertandingan bulu tangkis untuk menganalisis permainan saya," ucap Soh yang bertandem dengan Aaron Chia.
Situasi berbeda dialami tunggal putra Taiwan, Chou Tien Chen, yang dikarantina bersama seluruh timnas bulu tangkis Taiwan saat mereka pulang dari All England.
Baca Juga: Kembali Ke Malaysia, Rexy Mainaky Enggan Perpanjang Kontrak dengan Asosiasi Bulu Tangkis Thailand
"Saya dikarantina selama 14 hari. Pemerintah mengatur tempat bagi kami berlatih, sementara kami berada di bawah karantina," kata Chou.
"Kami menghabiskan waktu setengah hari untuk latihan dan setengah hari lainnya di kamar kami sendiri. Saya membaca Alkitab secara teratur. Jadi, saya merasa tenang dan damai secara rohani," tutur Chou.
Kini, para pemain Taiwan telah kembali ke rumah mereka masing-masing. Rekan senegara Chou, Tai Tzu Ying, bahkan mengunggah foto dirinya sedang hiking di hutan.
Adapun ganda campuran Thailand, Sapsiree Taerattanachai, menggunakan waktunya untuk mengejar minat lain.
Taerattanachai sering mengunggah video dirinya sedang bermain gitar atau memasak, Soh Wooi Yik bernyanyi bersama keluarganya dan belajar memasak dari ibunya, sementara Mia Blichfeldt (Denmark) memilih kegiatan merajut dan membaca buku.
Rekan senegara, Blichfeldt, Anders Antonsen,.telah mengunggah beberapa vlog di saluran Youtube-nya yang menawarkan jendela kehidupannya sebagai pemain elite.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar