BOLASPORT.COM - Perenang asal Singapura, Joseph Schooling, berharap bisa menunda tugas wajib militer demi bisa mengikuti Olimpiade Tokyo pada 2021.
Joseph Schooling adalah peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 untuk nomor renang 100 meter gaya kupu-kupu.
Schooling membuat sensasi karena berhasil mengalahkan perenang legendaris asal Amerika Serikat, Michael Phelps.
Schooling pun mempersiapkan diri untuk Olimpiade berikutnya di Tokyo. Namun, persiapannya terganggu karena adanya wajib militer di negaranya.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Mantan Atlet Renang Indonesia Lukman Niode Tutup Usia
Peraturan di Singapura mewajibkan setiap warga negara pria berusia 18 tahun untuk bertugas di militer atau kepolisian selama dua tahun.
Dikutip BolaSport.com dari Japan Times, Kementerian Pertahanan Singapura memastikan dua perenang sudah mengajukan penangguhan wajib militer.
Mereka adalah Schooling dan Quah Zheng Wen, yang juga diproyeksikan berangkat ke Olimpiade.
Namun, pihak kementerian menyatakan mereka harus melihat lebih dulu rencana latihan Schooling dan Quah, serta prestasi mereka, sebelum membuat keputusan.
Baca Juga: Perenang Hungaria Tunda Pensiun Setelah Olimpiade 2020 Mundur
Schooling sebelumnya sudah diberi kelonggaran dari wajib militernya dua kali.
Ia pertama kali mendapat kelonggaran pada 2014 karena harus berlatih dan menyiapkan diri untuk Olimpiade 2016.
Schooling kembali mendapat kelonggaran karena persiapan untuk Olimpiade Tokyo yang seharusnya berlangsung pada Juli mendatang.
Namun, Olimpiade Tokyo harus mundur satu tahun akibat pandemi virus corona.
Schooling sendiri sempat mengalami kritik usai Olimpiade 2016.
Pada SEA Games 2019, ia hanya memenangi satu medali emas. Selain itu, Schooling disebut tak tampil maksimal.
Baca Juga: COVID-19, Atlet Renang Belanda Gunakan Kolam Tiup untuk Latihan di Rumah
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | japantimes.co.jp |
Komentar