BOLASPORT.COM - Karantina akibat pandemi covid-19 membuat pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, lebih sering berkomunikasi dengan orangtuanya.
Gregoria Mariska Tunjung dan para atlet Pelatnas PBSI lain masih menjalani karantina tertutup dan tidak bisa menjalani latihan seperti biasa.
Artinya, Gregoria Mariska Tunjung tidak bisa bertemu dengan orangtuanya, termasuk pada perayaan Paskah lalu.
Dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia, Gregoria mulai merindukan orangtuanya.
Baca Juga: Gregoria Mariska Tunjung Belajar Memasak dan Main Gitar Selama Karantina
"Sebetulnya pada tahun-tahun sebelumnya saya juga tidak bisa merayakan Paskah bersama keluarga karena ada pertandingan," kata Gregoria.
"Sekarang tidak ada Paskah, tetapi juga tidak bisa bertemu keluarga. Kondisi seperti ini yang membuat saya rindu keluarga," ucapnya.
Sebagai kompensasi, Gregoria membiasakan diri berkomunikasi dengan kedua orangtuanya via video call.
Ia mengaku bisa melakukan video call hingga satu jam atau lebih.
Baca Juga: 5 Pebulu Tangkis Dunia Resmi Lulus dari Program Star Creation BWF
"Sekarang saya jadi lebih sering video call dengan Bapak dan Ibu. Kalau dulu hanya sebentar, sekarang bisa sampai satu jam lebih," tutur pemain binaan Mutiara Cardinal Bandung itu.
"Makan, nonton film, semuanya sambil video call," ujar Gregoria.
Gregoria yang berstatus anak tunggal di keluarganya ini tak menampik dirinya juga kerap cemas dengan kondisi ayah dan ibunya.
Karena itulah, pemain berusia 20 tahun tersebut meminta orangtuanya tidak bepergian.
"Ada rasa khawatir sama orangtua, mereka kan anaknya cuma satu, dan tidak ada lagi yang jagain, apalagi mereka tinggal di daerah dan jauh dari saya," kata Gregoria.
"Jadi sekarang saya lebih sering komunikasi dan memantau kondisi mereka," ucap juara Kejuaraan Dunia Junior 2017 tersebut.
Baca Juga: Kelamaan Libur, Malaysia Kesulitan Pilih Pemain untuk Piala Thomas
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar