BOLASPORT.COM - Lama tak terdengar kabarnya di belantara sepak bola, Mohamed "Momo" Sissoko menjalani kehidupan pasca-pensiun dengan banyak berbagi kepada sesama di tengah pandemi Covid-19.
Momo Sissoko gantung sepatu dalam usia 35 tahun pada Januari lalu selepas melanglang buana ke berbagai negara sepanjang kariernya.
Mantan gelandang tangguh di klub-klub besar Eropa seperti Liverpool, Juventus, PSG, dan Valencia ini mendarat di Indonesia pada 2017.
Ia memperkuat Mitra Kukar di Liga 1 2017 dengan sumbangsih 5 gol dalam 26 pertandingan.
Setelah itu, mantan pilar timnas Mali yang lahir di Prancis ini mengembara ke Meksiko, Hong Kong, dan mudik ke negara asalnya untuk memperkuat klub terakhir, Sochaux.
Baca Juga: Kisah Perjodohan David Beckham dan AC Milan, Cinta yang Baru Terbalas 9 Tahun
Baca Juga: Kisah Unik Kiper Cadangan Legendaris Inter Milan: Pensiun di Jakarta, Main 5 Laga, Juara 15 Kali
Baca Juga: 10 Pemain Paling Tidak Setia di Liga Inggris, Ada Si Penjebol Gawang Persib yang Kini Bangkrut
Kini Sissoko disibukkan dengan kegiatan kemanusiaan sebagai upaya mengurangi beban warga terdampak pandemi virus corona.
Kegiatan amal ini dia lakukan untuk warga yang membutuhkan di jalanan sekitaran Paris, Prancis.
L’ancien joueur du @PSG_inside ,@ValenceCF_FR ,@LFC @juventusfc ,Momo Sissoko ????????⚽️@sissokomomo devient une incarnation de la solidarité en organisant des collectes alimentaires pour des familles en difficultés,plus de 200 familles ont pu bénéficier de cette action humanitaire ! pic.twitter.com/XVzcCw87Qk
— Lassana Camara ???????????? (@lassanawelt) May 3, 2020
"Saya membantu orang-orang yang menderita karena virus corona. Banyak yang kehilangan pekerjaan dan situasi mereka sangat sulit," kata Sissoko, yang bekerja sama dengan organisasi Urban Jeunesse Academy.
"Kami menolong 300-400 orang dan bekerja keras untuk itu. Hari Senin dan Selasa, kami membeli makanan, Rabu membagikannya, Kamis dan Jumat belanja lagi, dan Sabtu kembali mendistribusikannya.
"Saya menyukainya. Sungguh senang memberikan senyum kepada orang-orang yang kesusahan dan melihat mereka bahagia atas hal kecil yang Anda berikan," ucap Sissoko dalam wawancara yang dikutip BolaSport.com dari Il Posticipo.
Setelah pensiun, Sissoko kembali ke Paris, kota yang pernah dia tempati semasa memperkuat Paris Saint-Germain pada 2011-2013.
Baca Juga: Si Penakluk Lionel Messi dan Mohamed Salah Positif Terpapar Corona
Baca Juga: Detail Protokol Liga Korea Selatan di Masa Pagebluk Corona, Contoh buat Liga 1 dan Serie A?
Di sana, dia memupuk rasa kemanusiaan dan kepekaan sosial karena melihat kondisi masyarakat terdampak pagebluk corona yang parah.
"Banyak orang meninggal di Prancis karena virus ini. Setelah tiga pekan atau sebulan, sangat sulit untuk semua orang tinggal di rumah," katanya.
"Ini sungguh situasi yang tak mudah bagi siapa pun. Kami harap kondisi segera kembali normal dan kita bisa menjalani kehidupan seperti sebelumnya," ucap peraih 3 gelar semasa membela Liverpool pada 2005-2008 ini.
Sebagai Muslim yang taat, ia juga menceritakan pengalamannya tetap berpuasa Ramadan di tengah kompetisi.
"Saya tak pernah punya masalah. Saya membicarakan itu (puasa) dengan pelatih dan selalu menghormatinya. Saya bisa makan di waktu yang lain tanpa masalah, hal itu akhirnya menjadi kebiasaan," ucap Sissoko.
Baca Juga: Eks Penyerang Liverpool yang 2 Kali Patah Kaki Rela Tak Digaji demi Cetak 100 Gol
Baca Juga: Sultan Mah Bebas, Newcastle Siap Rekrut Bek Termahal Dunia, Van Dijk dan Maguire Minggir!
Tak lupa, Sissoko menyinggung kiprah singkatnya bersama Mitra Kukar di Liga Indonesia.
Tiga tahun silam, Sissoko mendarat di Bumi Kalimantan sebagai marquee player setelah memperkuat klub Serie B Liga Italia, Ternana.
"Saya berkelana ke berbagai negara di dunia. China, India, Indonesia, Meksiko, Hong Kong...Negara yang paling saya suka adalah Indonesia. Saya sangat menikmati waktu di sana dan memelajari banyak hal," ucap Sissoko lagi.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | ilposticipo.it |
Komentar