Baca Juga: PP PBSI Ucapkan Selamat Jalan kepada Eks Ketua Umum Djoko Santoso
"Saya sudah bertanya kepadanya apakah dia telah menerima tawaran untuk bergabung kembali dengan BAM. Dia mengatakan BAM telah mendekatinya sekali tahun lalu," ujar Tan.
"Tetapi, dia tidak bisa berkomitmen karena dia ingin menyelesaikan pekerjaannya di Thailand terlebih dahulu. Saya tidak terkejut dia ingin kembali ke sini. Dia menyukai Malaysia dan akan luar biasa baginya untuk melatih tim nasional kami lagi."
"Rexy adalah pelatih hebat yang benar-benar tahu cara memotivasi dan menginspirasi Anda. Ketika datang ke pusat kebugaran dia tidak akan menunjukkan belas kasihan padamu," ucap Tan.
Menurut Tan, Rexy tidak mengajari banyak keterampilan. Tetapi, menekankan kepada disiplin dan ketangguhan mental. Hal itu dibutuhkan pemain Malaysia.
"Kami punya banyak pemain berbakat di sini dan kami membutuhkan pelatih yang bisa mengeluarkan kemampuan terbaik dari pemain," ujar Tan.
Saat menjadi pemain, Rexy yang berpasangan dengan Ricky Subagja telah meraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 dan gelar Kejuaraan Dunia 1995.
Rexy juga turut mengantar Thailand menjadi runner-up pada Piala Uber 2018 yang digelar di Bangkok, Thailand.
Baca Juga: Potret 5 Pebola Voli Putri Berhijab yang Jadi Andalan Indonesia
Kantaphon Wangcharoen menjadi tunggal putra pertama Thailand yang memenangkan medali perunggu pada Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss.
Sementara itu, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai juga menjadi pasangan ganda campuran Thailand pertama yang mencapai final pada kejuaraan dunia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Star |
Komentar