BOLASPORT.COM - Mantan ganda putra Malaysia, Tan Boon Heong, meminta legenda ganda putra Indonesia, Rexy Mainaky, kembali menjadi pelatih bulu tangkis Malaysia setelah Olimpiade Tokyo 2020.
Tan Boon Heong mengatakan bahwa dia akan memberikan dukungan penuh kembalinya Rexy Mainaky jika Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) memutuskan untuk merekrut kembali pria berusia 52 tahun itu.
Tan Boon Heong mengatakan bahwa dia mengetahui jika Rexy Mainaky ingin kembali ke Malaysia setelah menyelesaikan kontraknya dengan Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT) tahun depan.
Baca Juga: Tunggal Korea Selatan Ini Akan Ikuti Jejak Alan Budikusama-Susy Susanti Jadi Suami Istri
"Saya sudah bertanya tentang rencana masa depannya dan dia mengatakan dia tidak akan memperbarui kontraknya dengan BAT setelah Olimpiade dan berencana kembali ke Kuala Lumpur bersama istrinya," kata Tan dilansir BolaSport.com dari The Star.
Tan Boon Heong adalah buah dari tangan dingin Rexy selama menjadi pelatih timnas bulu tangkis Malaysia.
Tan bersama tandemnya, Koo Kien Kiet berhasil merebut medali emas Asian Games 2006 di Doha dan titel All England 2007.
Rexy menjabat sebagai pelatih ganda BAM dari 2005-2012 dan menghabiskan waktu satu tahun di Filipina sebelum pindah ke Indonesia pada akhir 2013 sebagai kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI.
Pada 2017, Rexy menjadi pelatih kepala tim nasional bulu tangkis Thailand.
Malaysia telah menjadi rumah kedua bagi Rexy setelah memegang status tempat tinggal permanen sejak 2007.
Baca Juga: PP PBSI Ucapkan Selamat Jalan kepada Eks Ketua Umum Djoko Santoso
"Saya sudah bertanya kepadanya apakah dia telah menerima tawaran untuk bergabung kembali dengan BAM. Dia mengatakan BAM telah mendekatinya sekali tahun lalu," ujar Tan.
"Tetapi, dia tidak bisa berkomitmen karena dia ingin menyelesaikan pekerjaannya di Thailand terlebih dahulu. Saya tidak terkejut dia ingin kembali ke sini. Dia menyukai Malaysia dan akan luar biasa baginya untuk melatih tim nasional kami lagi."
"Rexy adalah pelatih hebat yang benar-benar tahu cara memotivasi dan menginspirasi Anda. Ketika datang ke pusat kebugaran dia tidak akan menunjukkan belas kasihan padamu," ucap Tan.
Menurut Tan, Rexy tidak mengajari banyak keterampilan. Tetapi, menekankan kepada disiplin dan ketangguhan mental. Hal itu dibutuhkan pemain Malaysia.
"Kami punya banyak pemain berbakat di sini dan kami membutuhkan pelatih yang bisa mengeluarkan kemampuan terbaik dari pemain," ujar Tan.
Saat menjadi pemain, Rexy yang berpasangan dengan Ricky Subagja telah meraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 dan gelar Kejuaraan Dunia 1995.
Rexy juga turut mengantar Thailand menjadi runner-up pada Piala Uber 2018 yang digelar di Bangkok, Thailand.
Baca Juga: Potret 5 Pebola Voli Putri Berhijab yang Jadi Andalan Indonesia
Kantaphon Wangcharoen menjadi tunggal putra pertama Thailand yang memenangkan medali perunggu pada Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss.
Sementara itu, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai juga menjadi pasangan ganda campuran Thailand pertama yang mencapai final pada kejuaraan dunia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Star |
Komentar