BOLASPORT.COM - Pemain Indonesia yang sedang berkarier di Liga Polandia, Egy Maulana Vikri merasa dirinya belum pantas disebut pemain bintang.
Egy Maulana Vikri sudah bergabung dengan Lechia Gdansk sejak Juli 2018.
Kontrak Egy Maulana bersama Lechia Gdansk berakhir sampai 20 Juni 2021.
Pemain jebolan SKO Ragunan itu mengaku dirinya masih terus berproses untuk menjadi pemain hebat.
Kesempatan untuk terus berkarier di luar negeri membuat Egy Maulana harus tetap bekerja keras dan berdoa agar harapan yang diinginkannya dapat terwujud.
Baca Juga: Video Gerak Lambat Perlihatkan Betapa Brutalnya Pukulan Justin Gaethje
“Saya juga belum pemain hebat, tapi ingat tujuan utama di sepak bola apa, banyak berdoa, minta sama Tuhan terus kerja keras,” kata pemain asal Medan, Sumatera Utara.
Lebih lanjut, pilar Timnas Indonesia itu berharap agar para pemain muda tetap bekerja keras agar bisa bersaing dengan para pemain yang sudah berpengalaman.
Semangat pantang menyerah selalu dijadikan pedoman bagi Egy Maulana saat berjuang demi mewujudkan impiannya agar terwujud.
“Sepak bola semakin lama semakin modern, harus lebih kerja keras dari orang lain. Harus mempersiapkan diri sekuat mungkin, terus bermain di banyak kompetisi membuat bagus juga," ujar pemain bernomor punggung 10.
Baca Juga: Menu Berbuka Favorit Evan Dimas, Sederhana dan Bergizi Tinggi
"Yang terpenting jangan menyerah, saya masih banyak belajar dan saya belum hebat juga,” tambah Egy saat live Instagram bersama Menpora Zainudin Amali.
Bersama Lechia Gdansk, Egy Maulana masih harus berjuang untuk mendapatkan posisi pemain utama.
Di lansir dari Transfermarkt, musim 2019/2020, Egy Maulana hanya tampil sebanyak satu kali dari 26 pertandingan di kompetisi Ekstraklasa.
Saat itu, Egy Maulana dimainkan selama 45 menit saat Lechia Gdansk menghadapi Wisla Krakow pada 28 Juli 2019.
Egy Maulana seperti harus mempersiapkan diri untuk kembali mendapatkan posisi di tim utama.
Pasalnya, kompetisi di Polandia rencananya akan kembali bergulir pada 29 Mei diperpanjang.
Baca Juga: 5 Rekor Liga Indonesia yang Mustahil untuk Dipecahkan dalam Sejarah
| Editor | : | Metta Rahma Melati |
| Sumber | : | Kemenpora RI |
