Sementara ketika menghadapi QPR, tercipta 13 gol yang berakhir dengan kekalahan Garuda Select 5-8.
Terlepas dari itu, David Maulana merasa program Gaurda Select telah memberikan perkembangan positif bagi dirinya.
Terlebih, pemain Barito Putera itu mendapatkan banyak pelajaran dari lawan-lawan yang dihadapi selama berada di Inggris dan Italia.
Baca Juga: Siapa Terbaik Antara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo? Ini Jawaban Juergen Klopp
"Saya mendapat banyak pengalaman baru di musim kedua. Saya kini lebih mengetahui bagaimana gaya bermain tim-tim di Italia dan Inggris," tuturnya.
"Budaya Italia lebih mengutamakan penguasaan bola dan tidak langsung menekan. Kalau Inggris sebaliknya, satu dua sentuhan langsung cari gol."
"Sekarang saya bermain melawan siapa saja siap. Sepak bola saat ini sudah sangat berkembang, kami harus cepat mengambil keputusan saat berada di dalam lapangan," kata David lagi.
Baca Juga: Program Latihan Ganda Putri Indonesia Diatur Ulang karena Wabah Covid-19
Program Garuda Select sendiri harus berakhir lebih cepat akibat pandemi COVID-19.
Para pemain Garuda Select telah kembali pada akhir Maret lalu.
Namun, David Maulana bersama dengan Brylian Aldama dan Bagus Kahfi tetap berada di Inggris dalam pengawasan tim pelatih Garuda Select.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | programgarudaselect.com |
Komentar