BOLASPORT.COM - Sebuah kesalahan mungkin sudah diperbuat Menteri Olahraga Italia, Vincenzo Spadafora. Dia melakukan sesuatu yang jelas-jelas menunjukkan dirinya suka jika Liga Italia dihentikan total.
Sampai saat ini, masih belum ada kepastian soal rencana Liga Italia dimulai lagi.
Dihentikan sejak awal Maret lalu, belum ada tanggal yang pasti kapan Liga Italia akan dilanjutkan lagi.
Klub-klub Liga Italia sudah membuka markasnya untuk pemain menjalani latihan mandiri sejak pekan lalu.
Pada 18 Mei, rencananya latihan bersama tim juga diizinkan berlangsung.
Tetapi, pada 27 April lalu, pemerintah menyatakan Liga Italia paling cepat baru bisa dilanjutkan pada 10 Juni.
Itu pun jika kondisi benar-benar memungkinkan di mana kesehatan dan keselamatan semua orang terjamin.
Baru-baru ini Lega Calcio tanggal 13 Juni, tetapi itu masih sementara.
Baca Juga: Kalau Tidak Mau Main dengan Juara, Jangan Main Sekalian, Zlatan Ibrahimovic Sindir Siapa?
Selama ini Menteri Olahraga Vincenzo Spadafora memperlihatkan tendensi tidak terlalu antusias terhadap rencana Liga Italia dimulai lagi.
Ketika ada optimisme, Spadafora kemudian mengeluarkan komentar yang mengerdilkan optimisme itu.
Waktu sejumlah pemerintah daerah Italia bersemangat memberikan izin klub melakukan latihan mandiri pada awal bulan ini misalnya.
Spadafora kemudian berkata konsentrasinya saat itu adalah membuka gym, kolam renang, dan studio tari lebih dulu.
"Saya mendahulukan itu dulu. Rencana Liga Italia dimulai lagi sama sekali belum kami bicarakan," ujar Spadafora saat itu.
Waktu dikritik, Spadafora menjawab singkat: "Saya Menteri Olahraga, bukan Menteri Sepak Bola Italia."
Baca Juga: Klub Liga Italia Bisa Kembali Berlatih Normal pada Paruh Kedua Mei
Pada pertengahan pekan lalu otoritas kesehatan Italia menyatakan ada tanda-tanda positif klub boleh menggelar latihan bersama lagi pada 18 Mei.
Apabila tren angka COVID-19 terus menurun, rencana Liga Italia dimulai lagi bisa benar-benar terlaksana.
Namun, saat itu lagi-lagi Spadafora menyiramkan air dingin dengan pernyataannya.
"Berita adanya pemain terinfeksi dalam beberapa hari terakhir tidak berarti bagus buat rencana itu," katanya.
Spadafora bahkan lebih lanjut menyatakan klub bisa dipaksa menjalani isolasi selama 14 hari jika ada satu pemainnya saja yang terinfeksi COVID-19.
Pada Selasa (12/5/2020), Spadafora mungkin telah mengonfirmasi dirinya memang lebih berpihak pada situasi Liga Italia disetop total gara-gara sebuah insiden di media sosial.
Baca Juga: Hasil Tes COVID-19 AC Milan: Pemain dan Staf Tidak Ada yang Terinfeksi
Di akun Facebook-nya, seseorang menulis: "Suporter tidak ingin Liga Italia dilanjutkan! Suporter sadar berapa banyak sumber daya akan dibuang-buang untuk menggelar kelanjutan Liga Italia selama satu setengah bulan sementara masyarakat kesusahan mendapatkan kesempatan menjalani tes swab."
"Tolong Pak Menteri sudahi kegilaan jahat dan mahal ini. Terima kasih."
Spadafora memberikan like alias tanda jempol buat komentar tersebut!
Spadafora kemudian memutuskan untuk menghapus komentarnya itu, tetapi banyak orang telanjur mengambil tangkapan layar dari respons Spadafora itu.
Kursi Spadafora langsung terasa panas karena kritik kemudian menghujaninya.
"Sudah jelas sekarang Anda memang tidak mau membukakan pintu buat olahraga tim," tulis seorang warganet.
"Spadafora selalu bilang dia ingin Liga Italia dimulai lagi, tetapi kata-katanya membuat hal itu mustahil dilakukan," tambah yang lain.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Corriere dello Sports |
Komentar