BOLASPORT.COM - Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menilai Liga Prancis terlalu terburu-buru untuk diselesaikan sehingga menimbulkan potensi masalah yang bakal dihadapi klub mereka.
Pada 28 April, Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe, mengonfirmasi pelarangan event perkumpulan massa hingga September mendatang akibat pandemi Covid-19.
Efeknya, roda kompetisi di Prancis, termasuk Ligue 1 musim ini, resmi dihentikan di tengah jalan.
Paris Saint-Germain yang sedang memuncaki klasemen dinobatkan sebagai kampiun Liga Prancis 2019-2020 sesuai peringkat rasio poin per partai terbaik.
Keputusan otoritas Liga Prancis menghentikan kompetisi mengundang kritik dari banyak kalangan, tak terkecuali Presiden UEFA, Aleksander Ceferin.
Menurut Ceferin, hal tersebut bukan situasi yang ideal sebagai solusi di tengah segunduk PR sepak bola di masa pagebluk ini.
Baca Juga: PSG Persembahkan Gelar Juara Liga Prancis untuk Petugas Medis
Baca Juga: Detail Protokol Liga Korea Selatan di Masa Pagebluk Corona, Contoh buat Liga 1 dan Serie A?
Baca Juga: VIDEO - 5 Gol Free-kick Lionel Messi di Liga Champions, Salah Satunya Buat Liverpool Merana
"Bagi kami, hal terpenting adalah kami tahu siapa juaranya, peringkat kedua, ketiga, dan keempat," ujarnya dalam wawancara dengan Bein Sports.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Lequipe.fr, beINSports.com |
Komentar