BOLASPORT.COM - Sepak bola memang terkenal sebagai olahraga yang keras, tetapi tentu saja tidak lantas membuat pemainnya sah untuk memukul pemain lain atau bahkan wasit.
Striker Barcelona, Luis Suarez, terkenal sebagai salah satu pemain paling bengal terkait hal ini.
Luis Suarez sudah pernah berkelahi dengan pemain lain di atas lapangan, bahkan menggigit beberapa di antara mereka.
Berbicara bakat dalam mengolah si kulit bulat tentu tidak perlu diragukan lagi, tetapi citra anak nakal telanjur melekat pada diri Luiz Suarez.
Adakah pemain di Liga Indonesia yang seperti Luis Suarez? Jawabannya ada.
Sebagian besar dari para pemain ini selevel dengan Suarez sebatas berkelahi di lapangan saja.
Mereka tidak menghina pemain lain secara rasis atau menggigit rival seperti halnya yang pernah dilakukan Suarez.
Baca Juga: 17 Mei 2020 di Dunia Normal, Seharusnya Liga Inggris Resmi Berakhir Hari Ini
Pada era Indonesia Super League (ISL), mungkin pencinta sepak bola Tanah Air belum lupa dengan kejadian yang dilakukan Cristian Gonzales.
Saat itu masih memperkuat Arema Indonesia pada ISL 2014, Gonzales turut turun memperkuat tim melawan Sriwijaya FC.
Laga tersebut berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, 24 Agustus 2014.
Dalam laga melawan Sriwijaya FC itu, Cristian Gonzales yang tampil cukup bagus saat memasuki menit ke-75 melayangkan tangannya ke salah satu pemain lawan.
Gonzales sedang berusaha untuk merebut bola muntah, tetapi mendapatkan adangan dari Abdoulaye Maiga.
Tidak terima dengan adangan tersebut, pemain berjulukan El Loco itu pun langsung melayangkan pukulan ke wajah Maiga.
Menyusul kejadian itu, wasit Thoriq Alkatiri yang memimpin pertandingan pun langsung memberikan kartu merah kepada kedua pemain.
Cristian Gonzales dan Abdoulaye Maiga langsung menjalani sidang Komisi Disiplin PSSI
Setelah menjalani sidang, kedua pemain telah berdamai dan mengatakan bahwa hal tersebut bisa saja terjadi saat berada di dalam sebuah pertandingan sepak bola.
Baca Juga: Asnawi Mangkualam Sempat Gagal Bela Timnas Indonesia karena Ayahnya
Nama Rizky Pora ramai diperbincangkan pada 2019.
Pemain Barito Putera itu jadi bulan-bulanan masyarakat karena gagal bergabung dengan timnas Indonesia.
Kegagalannya itu terjadi tepat satu hari setelah namanya masuk dalam daftar pemain timnas Indonesia yang dipanggil oleh pelatih Simon McMenemy.
Kapten Barito Putera itu dicoret karena ia terlibat masalah dengan Bayu Gatra saat mereka bertemu di pertandingan Liga 1 2019.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, 14 Agustus 2019, Barito Putera menghadapi PSM Makassar.
Dalam pertandingan itu, Bayu Gatra mengklaim bahwa ia telah dipukul dan dicakar oleh Rizky Pora.
Saat itu Bayu Gatra mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi selepas pertandingan.
Saat itu ia tengah berada di bangku cadangan PSM Makassar untuk mengambil air minum.
Kemudian ia melihat Rizky Pora mendatangi Zulham Zamrun dan terjadi cekcok mulut.
Melihat hal itu, Bayu berusaha melerai, tetapi akhirnya ia dicakar dan dipukul oleh Rizky.
Menyusul kejadian tersebut, Rizky Pora pun dicoret dari timnas Indonesia dan digantikan oleh pemain Persib Bandung, Febri Hariyadi.
Baca Juga: Sebagian Pelatih Menolak Liga Inggris Dimulai Lagi pada Bulan Juni
Manan Samara
Tak hanya kepada sesama pemain, terkadang pemain pun melakukan kekerasan kepada wasit.
Seperti yang pernah dilakukan pemain Bhayangkara Muda, Manan Samara.
Insiden berawal dari wasit Amir memberikan kartu kuning kepada salah satu pemain Bhayangkara Muda yang melakukan pelanggaran keras.
Manan tak terima sehingga ia menghampiri wasit dan melayangkan tinjunya ke bagian wajah sang pemimpin pertandingan tersebut.
Insiden yang terjadi pada pertandingan Persibara Banjarnegara melawan Bhayangkara Muda di Stadion Sumitro Kolopaking, Jawa Tengah, itu pun membuat tulang wajah sang wasit hampir retak.
Gara-gara kejadian itu, Manan Samara mendapatkan hukuman larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia selama dua tahun.
Baca Juga: Terbongkar, Kebiasaan Menjengkelkan Cristiano Ronaldo Saat Latihan
Aldo Claudio
Sejumlah pemain di lingkup Liga Indonesia pernah mendapatkan hukuman seumur hidup gara-gara mengasari lawan.
Salah satu figur yang mendapatkanlarangan bermain seumur hidup di lingkungan PSSI adalah pemain Persiwa Wamena, Aldo Claudio.
Insiden pada pertandingan Persiwa Wamena kontra Persegres Gresik United yang berlangsung pada 15 September 2018 menghasilkan hukuman keras untuk pemain tersebut.
Pengeroyokan terhadap wasit Abdul Razak menjadi penyebabnya.
Persiwa memprotes hadiah penalti di menit ke-78 saat menghadapi Persegres Gresik United pada laga pekan ke-16 kompetisi Liga 2 Wilayah Timur di Stadion Gelora Joko Samudro.
Tujuh pemain Persiwa dihukum, tetapi Aldo Claudio yang memukul keras wasit hingga terjatuh dijatuhi hukuman terberat, yaitu larangan bermain seumur hidup.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | berbagai sumber, BolaSport.com |
Komentar