BOLASPORT.COM - Michael Essien menceritakan kisah di balik layar transfernya ke Real Madrid pada musim panas 2012.
Mantan pemain Chelsea dan AC Milan yang pernah juga memperkuat Persib Bandung, Michael Essien, sempat semusim membela Real Madrid.
Pada kompetisi 2012-2013, Michael Essien dipinjamkan Chelsea ke Real Madrid selama semusim.
Di Real Madrid, Michael Essien bertemu lagi dengan pelatih Jose Mourinho setelah sempat bekerja sama di Chelsea pada selang 2005-2007.
Essien menceritakan kejadian di balik layar transfer itu, yang kemudian ternyata terbukti tidak menjadi berkah buat semua pihak.
Baca Juga: Kronologi Winger Chelsea Ditangkap Polisi - Pernah Positif COVID-19, Kini Diduga Lakukan Pemerkosaan
"Waktu itu saya masih bersama Chelsea, berada di Monako untuk laga Piala Super Eropa melawan Atletico Madrid," kata Essien seperti dikutip Bolasport.com dari Tuttomercatoweb.
"Saya menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal. Saya tidak menjawab."
"Saudara sepupu saya yang berada di dekat situ menyuruh saya mengangkat telepon. Kemudian nomor itu menelepon lagi."
"Saya mengangkatnya dan itu adalah Mourinho."
"Saya langsung tahu itu Mourinho begitu orang di seberang telepon mengucapkan salam."
"Mourinho bilang dia mendengar isu bahwa saya akan ke Arsenal. Saya jawab berita itu tidak benar," lanjut Essien.
"Jadi, dia mengajak saya ke Real Madrid. Saya langsung setuju."
Baca Juga: Sederet Kontroversi Choirun Nasirin - Tendangan Kungfu, Kerasukan hingga Dibikin Nangis oleh Persib
"Kesepakatan sudah terjadi saat saya berada di bus menuju stadion untuk laga Piala Super Eropa."
"Agen saya kemudian menelepon dan meminta saya kembali ke hotel."
"Jadi, saya waktu itu berteriak kepada supir bus dan meminta bus dihentikan supaya saya bisa turun. Saya bilang ke teman-teman saya harus turun karena ada keperluan."
"Setelah pertandingan, saya langsung pamit kepada rekan-rekan setim."
"Saya berangkat ke Madrid hanya memakai sepasang sepatu Chelsea, pelindung lutut, jins, kaus, dan jaket olahraga."
Transfer yang terkesan diatur secara terburu-buru dan asal-asalan itu kemudian ternyata tidak membawa berkah.
Chelsea misalnya, kalah telak di laga Piala Super Eropa 2012.
Baca Juga: Ingin Jadi Miliarder, Alasan Mantan Gelandang Arsenal Gabung Barcelona
Tampil sebagai juara Liga Champions, The Blues takluk 1-4 di tangan Atletico Madrid.
Apa yang diceritakan Essien boleh jadi sejalan dengan fakta sang gelandang tak bermain sama sekali dalam pertandingan tersebut.
Essien sendiri gagal di Real Madrid pada musim 2012-2013.
Dia hanya bermain 21 kali di Liga Spanyol dan Real Madrid menjadi spesialis runners-up.
Mereka menempati peringkat kedua klasemen Liga Spanyol dan kalah di final Copa del Rey serta cuma menjadi semifinalis Liga Champions.
Setelah kalah dari Atletico Madrid di final Copa del Rey, Mourinho menyebut musim 2012-2013 adalah yang terburuk selama kariernya.
Tiga hari kemudian, Real Madrid mengumumkan Mourinho setuju memutus kontrak hanya setahun setelah memperpanjangnya sampai 2016.
Mourinho setelah itu kembali ke Chelsea bersama Essien.
Namun, Essien kemudian hanya menjadi pemain kameo di Chelsea musim 2013-2014 sebelum pindah ke AC Milan, Panathinaikos, dan mendarat di Persib Bandung pada 2017.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tuttomercatoweb |
Komentar