Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jalan Kevin Sanjaya, Ditolak Audisi karena Postur Kecil hingga Jadi Nomor 1 Dunia

By Delia Mustikasari - Kamis, 21 Mei 2020 | 09:30 WIB
  Pebulu tangkis ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo saat bertanding dengan pasangannya, Marcus Fern
BADMINTON INDONESIA
Pebulu tangkis ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo saat bertanding dengan pasangannya, Marcus Fern

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo, pernah merasakan kegagalan dalam kariernya sebelum menduduki peringkat pertama dunia bersama partnernya, Marcus Fernaldi Gideon.

Kevin Sanjaya Sukamuljo mulai mengenal bulu tangkis sejak kecil.

Ayah Kevin Sanjaya Sukamuljo, Sugiarto mengatakan bahwa bakat pemain kelahiran 2 Agustus 1995 tersebut sudah terlihat sejak menginjak usia 2,5 tahun.

"Saya hobi bermain bulu tangkis. Di belakang rumah ada lapangan bulu tangkis. Saat saya bermain dengan teman-teman, Kevin suka menonton. Terkadang hingga larut malam hingga Mamanya sering mengingatkan agar dia segera tidur," tutur Sugiarto.

Baca Juga: Julukan Kevin Sanjaya dan 4 Pebulu Tangkis Indonesia Lainnya

Saat TK, bakat Kevin di olahraga tepok bulu ini semakin menonjol.

"Cara bermain dia sudah seperti anak yang sudah besar. Karena itu, saya mulai mencari pelatih di Jember untuk melatih Kevin," kata Sugiarto  saat diwawancara BolaSport.com.

"Saya ingin Kevin mengetahui dasar-dasar dan teknik bulu tangkis yang benar. Kevin berlatih seminggu empat kali dan kami harus bolak balik Banyuwangi-Jember selama setahun," aku Sugiarto.

Akibat lelah harus menempuh perjalanan Banyuwangi-Jember, Sugiarto berinisiatif mencari pelatih yang berada dekat dengan kediamannya.

Kevin kemudian bergabung di klub PB Sari Agung, Banyuwangi hingga kelas 6 Sekolah Dasar (SD).

Pada 2006, Kevin mengikuti Audisi Umum PB Djarum, namun gagal. Meski begitu, Kevin tidak menyerah. Dia mencoba lagi tahun berikutnya.

"Saya tambah jam latihan Kevin dari seminggu empat kali menjadi setiap hari untuk memperbaiki kualitas permainan. Akhirnya, dia lolos audisi pada 2007 saat masih berusia 11 tahun," ujar Sugiarto.

"Saya sempat ragu melepas Kevin yang masih kecil. Namun, melihat kemauan, kerja keras, dan semangat pantang menyerah Kevin, saya mulai tenang. Awalnya, Kevin memilih menekuni bulu tangkis karena malas sekolah ha-ha-ha," aku Sugiarto.

Baca Juga: Flandy Limpele Dianggap Akan Fokus pada Kebugaran Ganda Putra Malaysia, Marcus/Kevin Harus Waspada

Setelah tinggal di asrama PB Djarum di Kudus, Sugiarto mengaku tak pernah bertanya apakah Kevin merasa betah selama di sana.

"Saya khawatir kalau ditanyakan itu, dia malah minta pulang. Awalnya, saya rutin menelepon Kevin setiap hari. Lama kelamaan, intensitasnya saya kurangi agar dia bisa belajar mandiri," kata Sugiarto.

Postur tubuh sempat membuat Kevin Sanjaya gagal saat mengikuti Audisi Umum PB Djarum 2006

Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi mengatakan bahwa postur tubuhnya menjadi alasan utama kegagalan Kevin Sanjaya pada 13 tahun lalu.

Kevin saat ini memiliki tinggi badan 170 cm.

"Dulu Kevin kecil sekali, sekarang saja masih kecil," kata Fung.

Setahun kemudian, Kevin hampir kembali ditolak saat Audisi Umum PB Djarum dengan alasan yang sama.

Namun, Fung yang baru menangani PB Djarum pada 2007 merasa kurang adil untuk penilaian tersebut.

Fung melihat ada bakat yang dimiliki oleh pebulu tangkis kelahiran Banyuwangi tersebut hingga akhirnya meloloskan Kevin.

"Saya lihat Kevin tidak pernah kesulitan memukul bola, posisinya baik terus, bolanya enak terus," ucap Fung.

"Penilaian saya dia punya antisipasi bagus karena dia tahu kira-kira lawan mau memukul bola ke mana."

Baca Juga: Dari Kevin Sanjaya hingga Hendra Setiawan, Ini Ganda Putra Indonesia dengan Skill Unik

"Antisipasi dari Kevin ini membuat saya mempengaruhi pelatih-pelatih lain," tutur Fung.

Perlahan prestasi Kevin mulai terlihat hingga terpilih masuk pelatnas Cipayung, Jakarta pada 2013.

Selama empat tahun di pelatnas, Kevin yang baru naik ke tingkat senior pada Desember 2015 sudah menorehkan sederet prestasi dan telah mengumpulkan 30 gelar dari 2016-sekarang.

Sejak September 2017, posisi Marcus/Kevin berada di peringkat pertama dunia hingga kini. Marcus/Kevin bahkan menjadi ganda putra pertama dengan raihan lebih dari 100.000 poin.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Berbagai sumber
REKOMENDASI HARI INI

ASEAN Cup 2024 - Skuad Timnas Indonesia Eks Proyek Piala Dunia U-20, Para Pemain Sudah Bersama Shin Tae-yong Selama 2,5 Tahun

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136