BOLASPORT.COM - Sudah dua bulan lebih lamanya, kandang PSM Makassar, Stadion Andi Mattalatta tak digunakan dalam perhelatan Liga 1 2020.
Semenjak tim diliburkan sejak 16 Maret lalu karena COVID-19, berbagai aktivitas pemain PSM Makassar turut dihentikan.
Termasuk latihan bersama yang kerap kali digelar di stadion Andi Mattalatta.
Kini imbasnya stadion yang didirikan sejak 1957 itu jarang dipakai dan tak terawat sama sekali.
Baca Juga: Bagus Kahfi Tak Masalah Dicoret Shin Tae-yong untuk Piala Dunia U-20
Bahkan, stadion untuk PON ke IV Sulsel itu telah beralih fungsi menjadi kebun.
Beberapa jenis sayuran seperti kangkung dan sawi hijau ditanam oleh warga sekitaran stadion.
Area yang ditanami sayuran terletak pada bagian tribun terbuka penonton.
Terlihat jelas terdapat gundukan berpetak dan ditanami sayur mayur.
Beberapa bagian juga masih dilakukan penggarapan dan belum ditumbuhi tanaman.
Baca Juga: Asnawi Mangkualam Cinta Mati dengan PSM dan Uang untuk Yatim Piatu
Selain itu, kondisi lapangan juga tidak terawat dengan ditumbuhi rumput liar yang sangat tebal.
Tak ada lagi garis lapangan terlihat di semua area seperti kotak penalti, garis tengah, dan garis pinggir lapangan.
Sekretaris Tim Rehabilitasi Stadion Andi Mattalatta, Muhlis Mallajareng, mengaku tak tahu menahu soal penanaman sayuran tersebut.
Menurutnya, saat ini stadion tersebut masih jadi pertanggungjawaban pihak PSM Makassar karena terikat kontrak selama Liga 1.
"Selama ini masih dikontrak PSM tapi karena ada Covid-19 jadi lapangannya tidak lagi terpakai," kata Muhlis dikutip BolaSport dari Kompas, Rabu malam.
Muhlis mengatakan memang sudah ada rencana untuk merenovasi Stadion Andi Mattalatta.
Namun, saat ini progres tersebut baru memasuki tahap konstruksi perencanaan, setelah itu baru akan akan berpindah ke tahap selanjutnya.
"Jadi sekarang masih tanggung jawab PSM kalau lapangannya karena satu tahun dikontrakkan," tutup Muhlis.
View this post on InstagramSelamat memperingati peristiwa kenaikan Isa Almasih Bolasporter. #gridnetwork
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | kompas |
Komentar