BOLASPORT.COM - Sejak klub-klub Liga Indonesia diperbolehkan menggunakan jasa pemain asing, Persib Bandung tercatat paling banyak memakai kiper dari luar negeri.
Persib Bandung dan klub lain sejak tahun 1990-an memang telah diizinkan untuk menggunakan jasa pemain asing di Liga Indonesia.
Namun, Persib Bandung baru memulai langkahnya pada musim 2003, yang mana sedikit terlambat daripada klub lain.
Dalam sejarahnya, posisi kiper tentu saja ikut muncul dalam deretan pemain asing yang pernah mentas di Liga Indonesia.
Baca Juga: Victor Igbonefo Tidak Miliki Pertandingan yang Paling Diingat
Penjaga gawang ternyata juga dianggap sebagai posisi penting kendati biasanya klub lebih sering mendatangkan pemain asing di posisi outfield, seperti bek, gelandang, atau penyerang.
Hal itu dikarenakan kiper bisa menentukan apakah sebuah klub kebobolan banyak gol atau tidak.
Semakin sedikit sebuah klub kebobolan, pastinya peluang mereka untuk menang semakin besar.
Alhasil, tak sedikit kiper asing yang pernah berlaga di Liga Indonesia selama ini.
Di Liga Indonesia musim pertama, yaitu 1994, sudah ada Daryl Sinerine yang bermain di Petrokimia Gresik.
Baca Juga:
- Eks Pegulat WWE Ditemukan Meninggal Demi Selamatkan Sang Anak di Laut
- Sikap Tegas Kompetisi Vietnam, Suporter Rusuh Langsung Penjara
- VIDEO - Trik Liga Korea Ramaikan Stadion, Pakai Boneka Seks sampai Gambar Anak-anak
Pada Liga Indonesia 2001, Persija Jakarta menjadi juara saat memakai kiper asal Kamerun, Mbeng Jean.
Pemain tersebut bahkan menjadi salah satu andalan tim berjulukan Macan Kemayoran.
Tentu saja hal itu tersebut cukup mencuri perhatian.
Di saat klub-klub Liga Indonesia mendatangkan penyerang untuk meruntuhkan pertahanan lawan, Persija Jakarta lebih memilih menembok gawang mereka dengan mendatangkan kiper asing.
Tidak lama setelah itu, jejak tersebut diikuti oleh Persib Bandung.
Persib juga mendatangkan kiper asing untuk menjaga gawang tim pada musim 2003 dalam diri Mariusz Mucharski asal Polandia.
Persib Bandung bahkan kemudian tercatat memiliki kiper asing lebih banyak daripada klub lain di Liga Indonesia.
Catatan kedua Persib Bandung menggunakan kiper asing adalah pada 2006, pada era Indonesia Super League (ISL).
Saat itu Persib mendatangkan Sinthaweechai Hathairattanakool atau yang lebih akrab dipanggil Kosin.
Hingga saat ini Kosin masih menjadi kiper asing terakhir yang pernah memperkuat Maung Bandung.
Kosin datang ke Persib saat dia masih menjadi kiper utama timnas Thailand.
Persib meminjamnya dari Chonburi. Meski gagal membawa Persib menjadi juara, pemain asal Thailand itu menjadi idola bobotoh.
Masih banyak klub lain yang tercatat pernah menggunakan jasa kiper asing.
Kiper asal Korea Selatan, Yoo Jae-hoon, bergabung bersama Persipura pada 2010.
Mantan kiper Daejeon Citizen tersebut bahkan sukses memberikan dua gelar juara Liga Indonesia untuk tim berjulukan Mutiara Hitam tersebut.
Selama di Indonesia, Yoo pun berkelana di banyak klub.
Setelah dari Persipura, dia memperkuat Bali United, Mitra Kukar, dan Barito Putera.
Pemain yang telah dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia itu saat ini menjadi salah satu staf pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Seperti Persib, Arema tercatat dua kali memiliki penjaga gawang asing.
Tetapi, saat itu terdapat dualisme di mana ada dua klub, Arema FC dan Arema Indonesia.
Arema FC memiliki Srdjan Ostojic, sementara Deniss Romanovs memperkuat Arema Indonesia.
Dengan catatan itu, Persib Bandung masih menjadi klub yang paling banyak menggunakan jasa kiper asing di antara klub-klub Liga Indonesia.
Berikut adalah deretan kiper asing yang pernah memperkuat klub Liga Indonesia:
- Daryl Sinerine (Petrokimia Gresik 1994)
- Mbeng Jean (Persija 1997)
- Mariusz Mucharski (Persib 2003)
- Sinthaweechai Kosin Hathairattanakool (Persib 2006)
- Sergio Vagas (PSM Makassar 2004)
- Zheng Chen (Persebaya 2005)
- Evgeny Khmaruk (Persik Kediri 2007/2008)
- Yoo Jae-hoon (Persipura Jayapura 2010)
- Deniss Romanovs (Arema Indonesia 2014)
- Srdjan Ostojic (Arema FC 2018)
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar