BOLASPORT.COM - Striker asing Persib Bandung, Geoffrey Castillion, pernah tidak dihargai, bahkan pernah tidak dibayar ketika membangun karier sepak bola di Eropa.
Geoffrey Castillion merupakan salah satu idola baru di lini depan Persib Bandung.
Nama Geoffrey Castillion telah banyak menyedot perhatian publik sepak bola Indonesia, khususnya bobotoh, sejak pertama kali dirumorkan akan merapat ke Maung Bandung.
Terlebih, Geoffrey punya embel-embel sebagai pemain jebolan akademi Ajax Amsterdam.
Baca Juga: On This Day - Pertama Kali, Arsenal dan Man United Finis di Luar Top 4 Sejak Era Premier League
Ternyata label itu tidak berhenti pada status semata.
Penyerang asal Belanda itu benar-benar mampu menunjukkan kualitasnya sebagai striker mumpuni.
Bersama Wander Luiz, Geoffrey menjelma jadi salah satu duet paling mematikan yang ada di Liga 1 2020 saat ini.
Akan tetapi, Geoffrey Castillion ternyata memiliki cerita sedih sebelum tampil bersama Persib.
Baca Juga: Faktor Kekalahan McGregor dari Nurmagomedov Dibongkar Teman Seperjuangan
Pemain 28 tahun itu pernah menjadi pemain yang tidak dihargai ketika mencoba membangun kariernya di Eropa.
Seperti diketahui, Geoffrey memang banyak menghabiskan kariernya untuk bermain di Liga Belanda, Hungaria, dan Islandia sebelum akhirnya merantau ke Indonesia.
Mantan pemain Ajax U-21 itu juga pernah semusim bermain di Liga Amerika Serikat (MLS), dan Liga Romania.
Masa-masa kelam bagi Geoffrey datang ketika dirinya memutuskan untuk kembali ke Eropa setelah setahun berkarier di MLS.
Baca Juga: ON THIS DAY - Cetak Brace, Pemain Jepang Catatkan Rekor Lawan Barcelona
Dia pun bermain untuk Universitatea Cluj, tim yang berlaga di kasta tertinggi Liga Romania.
Sayangnya, permasalahan finansial yang dimiliki klubnya membuat Geoffrey tak mendapat bayaran sama sekali selama lima bulan di sana.
"Pada awalnya di sana (Romania) sangat menyenangankan, kami punya stadion besar di kasta tertinggi Liga Romania," ucapnya dilansir Bolasport.com dari Voetbalzone.nl.
"Tapi ada banyak masalah keuangan di sana, mereka tidak membayar gaji. Jika kamu tidak mendapat gaji selama tiga bulan, kamu bebas untuk pergi."
Baca Juga: Tyson Fury Sesumbar Bisa Hancurkan Wajah Deontay Wilder Lagi
"Saya bertahan selama lima bulan dan kemudian saya pergi ke Hungaria. Di sana sangat berbeda, saya mendapat uang yang jadi hak saya," katanya lagi.
Geoffrey lantas memulai babak baru dalam kariernya dengan berlabuh ke Debrecen yang berlaga di kasta tertinggi Liga Hungaria.
Selama menjalani setengah tahun pertama bersama Debrecen, segalanya terasa menyenangkan bagi Geoffrey.
Namun semua mulai berbeda ketika dirinya dipinjamkan ke Puskas Akademia pada putaran kedua.
Baca Juga: Ternyata, Juventus Pernah Naksir Kylian Mbappe 4 Tahun Lalu
"Saya bilang pada pemilik Debrecen kalau saya ingin berada di sini dan berusaha mendapat jam terbang. Tapi dia mengatakan bahwa saya tak punya pilihan," tuturnya lagi.
Setelah setengah musim bermain untuk Puskas Akademia, Geoffrey segera kembali ke Debrecen.
Namun, penderitaannya justru kian bertambah.
Pelatih Debrecen saat itu dipecat dan digantikan oleh arsitek lain yang berasal dari Portugal.
Baca Juga: Ketika Valentino Rossi dan Bos Yamaha SRT Satu Suara Perihal Pensiun
Pelatih anyar ini tidak menyukai Geoffrey dan hanya meletakkannya di bangku cadangan.
Bahkan, dengan tegas dia merelakan Geoffrey supaya pergi dari tim karena tenaganya sudah tidak dibutuhkan lagi.
"Pelatih baru asal Portugal datang dan saya hanya duduk di bangku cadangan. Dia mulai mendatangkan pemain anyar dan meminta saya pergi karena saya tidak akan bermain lagi," ucap Geoffrey.
Baca Juga: Mantan Rekan Setim Sebut Miralem Pjanic Cocok Main Bareng Lionel Messi di Barcelona
"Saya orang yang akan segera pergi jika saya tidak termasuk dalam rencana. Tidak masuk akal bagi saya jika saya tetap tinggal (di sana)," katanya lagi.
Kemudian, Geoffrey memulai pertualangannya di Liga Islandia.
Di Islandia, Geoffrey juga sempat dipinjamkan ke sejumlah klub oleh tim yang sedang dibelanya.
Akhirnya, pemain kelahiran Amsterdam itu melakukan perjalanan jauh membelah benua untuk menjadi idola di Persib Bandung pada musim 2020.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | voetbalzone.nl |
Komentar