BOLASPORT.COM - Di bawah arahan pelatih Jose Mourinho, Inter Milan menikmati masa keemasan pada musim 2009-2010 dengan raihan treble.
Setelah menyegel gelar Liga Italia dan Coppa Italia, Inter Milan melengkapi pencapaian treble berkat kemenangan atas Bayern Muenchen dalam final Liga Champions pada 22 Mei 2010.
Anak-anak asuhan Jose Mourinho mengangkat trofi Si Kuping Besar seusai menuntaskan duel puncak di Estadio Santiago Bernabeu dengan skor 2-0.
Hasil manis tersebut tak lepas dari jasa Diego Milito yang memborong dua gol ke gawang Bayern.
Dia membuka keunggulan Inter pada menit ke-35 dengan tembakan ke tiang jauh setelah menerima umpan Wesley Sneijder.
Baca Juga: Daftar Teman-teman Lionel Messi Paling Mata Duitan
Striker kebangsaan Argentina itu perlu menunggu hingga babak kedua untuk menambah gol, tepatnya menit ke-70.
Milito mengelabui satu bek lawan di kotak penalti sebelum menceploskan bola ke gawang kawalan Hans Jorg Butt.
"Pada akhirnya, saya pikir treble adalah hal yang layak diterima keluarga dan tim ini (Inter). Sungguh fantastis," kata Mourinho.
Kemenangan di ajang Liga Champions tak sekadar gelar juara bagi Inter, tetapi juga sejarah.
Mereka menjadi satu-satunya klub Italia yang pernah mencicipi treble.
Baca Juga: Siap-siap, Liga Inggris Mulai Lagi 27 Hari Setelah Lebaran
Musim tersebut bisa dikatakan sebagai generasi emas Inter Milan. Mereka punya tim yang sangat solid dan komplet.
Masih ada Julio Cesar di bawah mistar.
Barisan pertahanan diisi oleh Javier Zanetti, Lucio, Walter Samuel, Maicon, Marco Matterazzi, dan Cristian Chivu.
Untuk lapangan tengah, Mourinho mengandalkan Wesley Sneidjer sebagai playmaker.
Di sektor gelandang ada pula Dejan Stankovic, Esteban Cambiasso, serta Thiago Motta.
Koleksi penyerang Inter Milan pun sangat menakutkan.
Diego Milito dan Samuel Eto'o sedang berada di puncak permainannya.
Lalu, Mou juga memiliki Mario Balotelli yang saat itu disebut sebagai bintang muda paling berbakat di Italia.
| Editor | : | Ade Jayadireja |
| Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar