Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liliyana Natsir Ungkap Pengorbanan Tontowi Ahmad untuk Raih Emas Olimpiade

By Diya Farida Purnawangsuni - Jumat, 22 Mei 2020 | 17:05 WIB
Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad berpose dengan medali emas Olimpiade Rio 2016 mereka.
PIPIT PUSPITA RINI/JUARA.NET
Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad berpose dengan medali emas Olimpiade Rio 2016 mereka.

BOLASPORT.COM - Selama lebih dari delapan tahun bertandem, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir telah berhasil membuktikan diri sebagai salah satu pasangan ganda campuran terbaik yang pernah ada di dunia melalui torehan prestasi-prestasi tinggi.

Mulai dari mencetak hat-trick titel kampiun pada All England Open, menjadi juara dunia, hingga puncaknya, meraih medali emas Olimpiade Rio 2016.

Meski begitu, bukan berarti karier pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berjalan dengan mudah atau selalu mulus.

Dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia, Liliyana mengatakan bahwa perjalanan kariernya bersama Tontowi melewati banyak fase dan yang paling berat ialah saat mereka mengalami periode gersang sepanjang tahun 2015 sampai awal tahun 2016.

Padahal, saat itu, Tontowi/Liliyana tengah merajut asa untuk menjadi yang terbaik pada Olimpiade Rio 2016.

Terlebih, setelah pada Olimpiade sebelumnya yang berlangsung di London, Inggris, mereka gagal menyumbang medali apapun untuk Indonesia.

Baca Juga: Liliyana Natsir Akui Tontowi Ahmad adalah Partner yang Sabar

Liliyana pun mengenang bagaimana pengorbanan Owi, demikian Tontowi biasa disapa, berhasil mengantar mereka menuntaskan mimpi terbesar sebagai atlet.

Sosok yang akrab disapa Butet itu juga menilai sifat cuek yang dimiliki Tontowi menjadi salah satu cara untuk mengatasi keadaan sulit, termasuk beratnya program latihan dari sang pelatih, Richard Mainaky, jelang Olimpiade.

"Owi itu di luar lapangan cuek dan nggak pernah mengeluh. Padahal, latihan dia berat banget," ucap Liliyana.

"Namun, dia jalani dengan komitmen. Terlihat dari persiapan kami sebelum Olimpiade. Dapat emas itu dari awalnya seperti tidak mungkin, tetapi terbukti bisa terwujud."

"Saya ingat dia sampai bela-belain nggak pulang ke rumah dan tinggal di asrama demi jaga kondisi dan fokus ke Olimpiade," kata Liliyana lagi.

Baca Juga: Tanggapi Berita Tontowi Ahmad Pensiun, Sony Dwi Kuncoro Beri Kritik kepada PBSI

Sementara itu, Liliyana sebagai partner juga memiliki pengorbanan tersendiri.

Butet mengatakan bahwa menjadi atlet yang tahan banting itu perlu, terutama saat ada target besar.

Sewaktu mengikuti program Olimpiade Rio 2016 yang sangat berat, usia Tontowi dan Liliyana sudah tidak masuk kategori muda lagi.

Namun, mereka tidak terlalu memusingkan kendala kecil yang dihadapi.

"Dulu itu, kalau badan pegal, hangat sedikit, otot ketarik sedikit, atau kalau perempuan ada sakit perut saat berhalangan, itu saya hajar semua," ucap Liliyana.

"Sakit sedikit tahan saja, kecuali kalau cedera, baru perlu bantuan medis. Namun, kalau sakit sedikit, ya tahan. Nanti lama-lama hilang sendiri."

"Makanya, kalau sampai nggak latihan, berarti badan saya sudah benar-benar nggak bisa bangun," kata dia menjelaskan.

Baca Juga: Tontowi Ahmad Bersyukur Dipertemukan dengan Orang-orang Hebat

Tontowi Ahmad resmi menggantungkan raketnya alias pensiun pada Senin (18/5/2020).

Adapun Liliyana Natsir sudah lebih dulu mundur dari dunia olahraga yang membesarkan namanya pada awal tahun 2019, tepatnya seusai turnamen Indonesia Masters di Istora Senayan, Jakarta.

Mundurnya Tontowi dinilai Liliyana membuat tim ganda campuran nasional kehilangan satu figur teladan.

Butet pun berharap, para pemain muda dapat mencontoh kerja keras Tontowi yang telah membuahkan hasil.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Diya Farida Purnawangsuni
Sumber : Badminton Indonesia
REKOMENDASI HARI INI

Alasan Shin Tae-yong Bawa Banyak Pemain Muda Bela Timnas Indonesia di ASEAN Cup 2024 untuk Fokus ke Piala Asia U-23 2026

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136