BOLASPORT.COM - CEO Borneo FC, Nabil Husein Said Amin, berharap agar operator kompetisi PT. Liga Indonesia Baru (LIB) kedepannya bisa lebih profesional.
Borneo FC mengungkapkan hal itu setelah desakan klub-klub peserta Liga 1 mengenai subsidi termin kedua akhirnya dicairkan oleh PT LIB.
Borneo FC sebagai salah satu klub memang menyambut positif hal itu karena memang pencairan subsidi itu dinilai sangat membantu klub.
Ditengah pandemi virus corona (Covid-19) ini kompetisi Liga 1 2020 dihentikan, sehingga klub tidak ada pemasukan tetapi masih memiliki kewajiban membayar gaji pemain.
Baca Juga: Valentino Rossi Akui Belum Ada Pembicaraan dengan Petronas Yamaha SRT
Sehingga subsidi dari PT LIB sebesar Rp 520 juta itu akan sangat membantu pendanaan tim untuk gaji pemain ataupun kebutuhan operasional lainnya.
Nabil Husein mengatakan bahwa pembayaran subsidi termin kedua itu sangat bermanfaat besar untuk Borneo FC.
“Terus terang apa yang diberikan PT LIB sangat membantu di situasi sulit seperti saat ini. Hal ini bukan hanya Borneo FC saja yang mengalami, tetapi semua klub. ,” kata Nabil Husein sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman Borneo FC.
Untuk pelunasan subsidi tahap kedua ini sebenarnya sudah terlambat karena seharusnya PT LIB membayar pada Maret 2020.
Hal itu terjadi karena adanya wabah virus corona dan kompetisi Liga 1 2020 pun terdampak dan dihentikan.
Tak hanya itu, ternyata sebelumnya PT LIB berencana akan memangkas 33 persen subsidi untuk 18 tim di Liga 1 2020 ini.
Jika ada pemotongan atau pemangkasan subsidi, seharusnya setiap klub peserta Liga 1 akan menerima sebesar Rp 350 juta.
Tetapi saat itu Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia menolak usulan tersebut dan meminta tetap membayarkan subsidi penuh sesuai dengan kesepakatan bersama.
Baca Juga: Legenda Juventus Tolak Tawaran Jadi Pelatih Rival Timnas Indonesia
Sehingga setiap klub menerima nilai yang sama yakni, Rp 520 juta per termin. Pemotongan pun tidak dilakukan di subsidi kedua ini.
Nabil Husein pun mengungkapkan bagaimana ia menanggapi tentang wacana pemotongan tersebut.
“Kompetisi saat ini memang dihentikan, tapi saya pikir tak bisa juga PT LIB melakukan pemotongan subsidi saat klub sangat membutuhkan finansial. Tapi syukurlah pemotongan tak dilakukan,” ujar Nabil.
Menanggapi hal itu, Nabil berharap agar PT LIB kedepannya bisa lebih profesional bukan hanya menuntut klub.
Ketika klub di tuntut profesinal dan diminta bisa disegala aspek, tetapi saat ada masalah, PT LIB meminta pengertian serta berencana memangkas subsidi.
Tentu saja hal itu dinilai tidak profesional oleh Nabil, sehingga ia berharap hal seperti itu tidak akan terjadi lagi dan PT LIB bisa lebih profesinal.
“Saya juga berharap, semoga ke depan PT LIB bisa lebih profesional dalam menunaikan tanggung jawab,” katanya.
“Jangan hanya klub diminta profesional dari segala aspek, tapi operator kompetisinya justru tak memberi contoh baik,” tutur Nabil Husein.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | borneofc.id/ |
Komentar