Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sebut Pemain Indonesia Paling Hebat Se-Asia, Bepe Ungkap Penyebab Timnas Indonesia Sulit Maju

By Hugo Hardianto Wijaya - Selasa, 26 Mei 2020 | 06:00 WIB
Legenda timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, menilai sepak bola Indonesia sulit maju karena ada pola pikir dan pola kerja yang bermasalah.
INSTAGRAM.COM/PERSIJAJKT
Legenda timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, menilai sepak bola Indonesia sulit maju karena ada pola pikir dan pola kerja yang bermasalah.

BOLASPORT.COM - Legenda timnas Indonesia, Bambang Pamungkas, menilai sepak bola Indonesia sulit maju karena ada pola pikir dan pola kerja yang bermasalah meski punya talenta pemain yang bagus.

Kehebatan Bambang Pamungkas di dunia sepak bola Indonesia sudah tak perlu diragukan.

Sejak mengawali karier sebagai pemain profesional pada 1999, Bambang Pamungkas terus melesat menjadi legenda sepak bola nasional.

Dalam 17 tahun pengabdiannya kepada Persija Jakarta, Bambang Pamungkas telah mencetak 200 gol untuk klub Ibu Kota itu.

Baca Juga: Manajer Jones Yakin Duel Lawan Ngannou Masih Bisa Terjadi di UFC

Sedangkan di level timnas Indonesia, Bepe juga menjadi pencetak gol terbanyak untuk skuad Garuda dengan 38 gol dari 86 penampilan.

Ketenaran Bepe juga tersiar di negara tetangga.

Ketika membela klub asal Malaysia, Selangor FA, pada 2005 hingga 2007, Bepe berhasil mencetak 42 gol dari 63 penampilan.

Dia pun juga sukses mengantarkan The Red Giants meraih treble yakni juara Liga Premier Malaysia 2005, Piala Malaysia 2005, dan Piala FA Malaysia 2005.

Baca Juga: Wander Luiz ke Persib, Penggantinya di Klub Vietnam Masih Melempem

Bambang Pamungkas mengangkat jerseynya di Persija Jakarta setelah memutuskan pensiun dari dunia sepak bola, Selasa (17/12/2019).
persija.id
Bambang Pamungkas mengangkat jerseynya di Persija Jakarta setelah memutuskan pensiun dari dunia sepak bola, Selasa (17/12/2019).

Segudang pengalaman di dunia sepak bola nasional membuat Bepe punya pandangan tersendiri mengapa timnas Indonesia sulit berprestasi.

Menurutnya, penyebab utama sepak bola Indonesia susah maju adalah seringnya berganti regulasi setiap enam bulan sekali.

Pergantian regulasi itu membuat nuansa sepak bola di Indonesia tidak pernah punya target yang jelas.

Bepe pun membandingkan dengan pengalamannya saat harus pergi dari Liga Malaysia karena adanya larangan pemain asing di sana.

Baca Juga: Isi Waktu Luang, Mantan Pemain Persija Jakarta Tekuni Jadi YouTuber

"Ketika di Malaysia tahun 2007, mereka tidak menggunakan pemain asing dengan target SEA Games 2009 mereka harus juara," ucapnya dilansir Bolasport.com dari Youtube Hanif & Rendy Show.

"Sehingga kompetisi selama dua tahun benar-benar mempersiapkan pemain lokal mereka dan faktanya mereka juara.

"Mereka juara SEA Games 2009, juara Piala AFF 2010, juara SEA Games 2011. Artinya program itu berjalan dengan baik dan berhasil," imbuhnya.

"Nah kalau kita, sering kali kita buat program yang sifatnya instan. Kalau sekarang dilihat nggak berhasil besoknya diganti, regulasi awal musim nggak berhasil, pertengahan musim diganti. Kalau kita seperti itu nggak akan ada hasilnya," tutur Bepe.

Baca Juga: Lebaran di Rumah Saja, Begini Harapan Gelandang Persija untuk Masyarakat

Bepe lantas mengilustrasikan dengan perubahan regulasi yang terjadi pada Shopee Liga 1 2020.

Seperti diketahui, kompetisi musim ini menghapus peraturan yang mewajibkan klub untuk punya tujuh pemain U-21 di timnya.

Padahal, peraturan itu baru berlaku selama satu musim pada Liga 1 2019.

Cepatnya sepak bola Indonesia mengubah regulasi ini dinilai Bepe sebagai mentalitas instan yang tak ingin melalui proses.

"Kita ini ingin sukses tapi tidak ingin melalui proses. Itulah kenapa kita nggak pernah ke mana-mana," tambahnya.

Baca Juga: Kebahagiaan Ganda di Hari Lebaran, Bek Persebaya Umumkan Kehamilan Sang Istri

  Perayaan gol Bambang Pamungkas saat Indonesia mengalahkan Thailand pada partai fase grup Piala AFF
Perayaan gol Bambang Pamungkas saat Indonesia mengalahkan Thailand pada partai fase grup Piala AFF

Bepe juga menceritakan momen ketika dirinya membela timnas Indonesia selama 13 tahun dan diasuh oleh 14 pelatih yang berbeda.

"Tiap 10 bulan ganti pelatih, itu tidak akan efektif.
Bandingkan dengan Singapura yang menggunakan Radojko Avramovic selama 8 tahun, hasilnya mereka tiga kali juara Piala AFF," kata Bepe.

Seringnya timnas Indonesia berganti pelatih juga dinilai sebagai sebuah pola kerja yang salah.

Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah menetapkan target yang jelas sebagai patokan perjalanan timnas Indonesia ke depannya.

Baca Juga: Maverick Vinales Ingin Terus Bersaing dengan Valentino Rossi

Harapannya, dengan adanya target tersebut, skuad Garuda dapat mengetahui jalan mana yang harus dipilih untuk meraihnya.

"Artinya yang paling penting adalah bagaimana kita membuat sistem, target, dan pola kerja yang harus kita ikuti dengan jelas. sehingga pada akhirnya kita mendapatkan yang kita inginkan," ujarnya.

"Saya selalu berkeyakinan bahwa talenta pesepak bola di Indonesia selalu lebih baik dibanding negara manapun di Asia."

"Tapi yang membuat kita tidak pernah menjadi sebuah tim adalah pola pikir dan pola kerja kita yang bermasalah," tandasnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Hugo Hardianto Wijaya
Sumber : YouTube
REKOMENDASI HARI INI

Peraih Perak Asian Games yang 'Dibuang' Asosiasi Bulu Tangkis Korea Akan Berduet dengan Pemegang Perak Olimpiade asal Malaysia

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136