BOLASPORT.COM - LaLiga Spanyol sudah mendapat lampu hijau untuk kembali bergulir pada 8 Juni mendatang.
Keputusan itu diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, pada akhir pekan lalu.
Sanchez memberikan izin kepada otoritas sepak bola Spanyol untuk kembali menggelar kompetisi LaLiga karena angka penularan COVID-19 atau virus corona di Negeri Matador itu sudah berangsur menurun.
Saat ini, puncak klasemen LaLiga masih ditempati oleh Barcelona dengan keunggulan dua poin dari Real Madrid.
Akan tetapi, keunggulan tersebut belum membuat Barca aman dari kejaran Madrid karena LaLiga masih menyisakan 11 laga.
Baca Juga: Kalau Hengkang dari Manchester City, Leroy Sane Akan Pilih Liverpool
Untuk itu, Zinedine Zidane selaku pelatih Los Blancos harus menemukan strategi jitu agar selalu meraih kemenangan di semua laga tersisa.
Berikut 5 strategi yang Bisa Madrid terapkan untuk tampil selalu konsisten, dikutip BolaSpot.com dari Marca, Selasa (26/5/2020).
1. Formasi 4-3-3
Zidane sangat menyukai formasi 4-3-3.
Hal itu bisa kembali diterapkan oleh pelatih asal Prancis itu dengan menjadikan Marco Asensio dan Eden Hazard di sisi kiri dan kanan lini depan El Real.
Kedua pemain itu nantinya akan menemani Karim Benzema yang menjadi penyerang tengah sehingga bisa menghasilkan trisula mengerikan.
2. Hazard dan Asensio menjadi kunci penyerangan
Kembalinya Hazard dari cedera bakal membuat Vinicus Jr kembali ke bangku cadangan.
Adapun Asensio harus berbagi tempat dengan Gareth Bale dan Lucas Vasquez.
Namun, Zidane disarankan lebih memilih Hazard dan Asensio sebagai tandem utama Benzema di lini depan.
Lalu para striker lainnya, seperti Luka Jovic dan Brahim Diaz dipastikan tak akan terlalu banyak mendapat menit bermain dalam beberapa laga tersisa.
Kedua pemain muda itu bakal lebih sering menghiasi bangku cadangan.
Terlebih lagi, Jovic sedang mengalami cedera.
3. Menempatkan tiga hingga empat pemain tengah
Zidane harus menemukan gelandang yang tepat untuk memperkuat lini tengah mereka.
Casemiro dipastikan bakal menjadi pilihan utama Zidane untuk menjadi gelandang bertahan.
Kemudian, pelatih berusia 47 tahun itu bisa memilih Fede Valverde yang tampil impresif sepanjang musim ini.
Adapun untuk gelandang terakhir, Zidane harus memilih antara Toni Kroos atau Luka Modric.
Baca Juga: Bagaimana Nasib Odion Ighalo Saat Liga Inggris Dimulai Lagi?
Akan tetapi, pelatih berkepala plontos itu bisa saja memasukkan kedua pemain itu secara bersamaan sehingga akan menempatkan empat gelandang di lini tengah.
Hal itu akan membuat Zidane memiliki taktik cadangan berupa formasi 4-4-2.
Sebagai informasi, formasi 4-4-2 pernah Zidane pakai saat membawa Madrid menjuarai Liga Champions musim 2016-2017.
4. Marcelo atau Ferland Mendy
Untuk urusan lini belakang, Zidane harus memilih antara Marcelo atau Mendy untuk menjadi bek kiri utama.
Sepanjang musim ini, Mendy lebih sering diplot menjadi bek kiri utama walau beberapa tahun terakhir tempat itu merupakan milik Marcelo.
Walau usianya lebih muda 7 tahun dari Marcelo, Mendy berhasil menjawab kepercayaan Zidane dengan tampil memukau sepanjang musim.
5. Manfaatkan pergantian lima pemain
Dengan pemain yang cukup melimpah, Zidane harus bisa memanfaatkan kebijakan baru yang bakal diterapkan LaLiga dengan melakukan pergantian pemain hingga lima kali.
Hal itu bisa membuat Zidane melakukan banyak rotasi untuk membuat para pemainnya tetap bugar hingga akhir musim.
Kebijakan itu juga bisa membuatnya untuk memainkan para pemain muda Madrid.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Marca |
Komentar