BOLASPORT.COM - Ferdinand Sinaga, mengungkapkan momen uniknya saat mantan timnya, Persib Bandung meraih gelar juara Liga Indonesia 2014.
Eks penyerang Persib Bandung, Ferdinand Sinaga kembali mengenang momen berkesannya saat Persib meraih titel juara Indonesia Super League (ISL) 2014.
Momen di Persib Bandung itu diceritakannya melalui channel YouTube-nya, Ferdinand Sinaga Story, 25 Mei 2020.
Baca Juga: Saat Bermain di Indonesia, Eks Pemain Liverpool Ini Cuma Bobol 2 Klub
Persib berhasil meraih titel juara Liga Indonesia terakhirnya itu, kala berhasil mengalahkan Persipura Jayapura di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (7/11/2014).
Tim dengan julukan Maung Bandung tersebut mampu menang lewat drama adu penalti atas Persipura dengan skor 5-3.
Baca Juga: Wander Luiz ke Persib, Penggantinya di Klub Vietnam Masih Melempem
Momen drama adu penalti tersebut ternyata masih dikenang oleh Ferdinand Sinaga saat ini meski sudah terjadi enam tahun yang lalu.
Pasalnya, Ferdinand menjadi salah satu kekuatan Persib Bandung dalam partai puncak ISL 2014.
Baca Juga: Eks Pemain Liga Inggris Ini Pernah Jadi Raja Gol Madura United
Pemain berusia 31 tahun tersebut menyebut bahwa momen adu penalti adalah situasi yang cukup dramatis.
"Itu sangat krusial. Karena Jufrianto itu penendang terakhir Persib. Dimana kalo gol, kami tembus yang menjadi juara," kata Ferdinand seperti dilansir oleh BolaSport.com dari YouTube-nya, 25 Mei 2020.
Baca Juga: Persipura Jayapura Ulang Tahun Ke-57, Ketua PSSI Sampaikan Harapannya
Namun pada akhirnya, Ahmad Jufrianto berhasil mengeksekusi penalti dengan baik untuk konversikan menjadi gol.
Ferdinand Sinaga pun bersyukur Jufrianto dapat menjalankan tugasnya dengan sempurna.
"Puji Tuhan, Jufrianto menyelesaikannya dengan gol dan semua penonton itu turun semuanya," ujar eks pilar Semen Padang tersebut.
Baca Juga: Jualan Takjil Jadi Momen Berkesan Muhammad Ridho di Bulan Ramadan
Ferdinand pun menceritakan dengan jelas situasi yang begitu meriah dimana para penonton meluapkan ekspresinya.
The Dragon, julukan Ferdinand Sinaga, menyebut satu lapangan Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan dipenuhi oleh para pendukung Persib.
"Ada yang lari sana, bawa bendera ke sini. Semuanya turun, sampai lapangan (Stadion Gelora Sriwijaya) itu full dengan suporter (Persib)," tutur Ferdinand.
Baca Juga: Rindu Main Sepak Bola, Muhammad Ridho Sampai Terbawa Mimpi
Ferdinand Sinaga ingin sekali merayakan momen juara skuad Maung Bandung saat itu bersama keluarganya.
Tetapi, The Dragon kesulitan mencari istri dan anak-anaknya karena terlalu padatnya stadion.
Baca Juga: Bertahan 5 Tahun di PSM Makassar, Eks Pilar Persib Ini Bocorkan Alasannya
Akhhirnya, Ferdinand dipertemukan oleh kelurga tercintanya setelah diantarkan oleh pihak keamanan.
"Sampai-sampai saya cari istri dan anak-anak saya dimana, saya tidak bisa mau merayakan bersama-sama, saya bingung cari sana-sini," kata matan pemain Kelantan FA tersebut.
Baca Juga: Kesan Muhammad Ridho Saat Eks Persib Michael Essien Gagal Penalti
"Akhirnya, security yang bawa mengantarkan (istri dan anak-anak) ke saya di dalam lapangan," ujar Ferdinand.
Ferdinand Sinaga juga menceritakan kisah unik saat berada di dalam lapangan ketika Persib berhasil juara.
Baca Juga: Tampil Ganas di Persija, Marko Simic Ungkap Kiper Paling Sulit Dibobol
Kisah unik tersebut yakni ada penonton yang menarik celana The Dragon hingga hampir lepas.
"Tapi waktu itu ada penonton yang tarik celana saya sampai kedodoran," tutur pemain PSM Makassar tersebut.
Ferdinand pun terkejut dan berkata kepada penonton tersebut untuk menghentikan menarik-narik celananya.
Baca Juga: 2 Eksekutor Penalti Terbanyak Di Era Liga 1, Ada Pemain Persija
Uniknya, The Dragon menggunakan bahasa sunda dalam memberikan reaksinya tersebut.
"Sampai saya bilang, entong-entong, entong dicokot, entong dicokot ieu calana (jangan, jangan diambil, jangan diambil celana saya)," kata Ferdinand Sinaga.
Akhirnya, ferdinand mampu melewatkan situasi mengejutkan itu dan merayakannya dengan hikmat hingga menangis karena bahagia mampu juara.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | YouTube |
Komentar