BOLASPORT.COM - Legenda UFC, Georges St-Pierre, mengungkap hal yang membuat Tony Ferguson mengalami kekalahan dari Justin Gaethje pada UFC 249.
Tony Ferguson menelan pil pahit setelah dikalahkan melalui technical knock out (TKO) oleh Justin Gaethje di VyStar Veterans Memorial Arena, Jacksonville, Florida, Amerika Serikat.
Hasil tersebut memutus rangkaian kemenangan beruntun Ferguson yang sudah mencapai 12 kali sebelum berhadapan dengan Gaethje.
Selain itu, Ferguson juga kehilangan gelar juara interim kelas ringan usai menerima aksi brutal dari sang lawan.
Tercatat, petarung berjulukan El Cucuy ini menerima total 143 pukulan dari Gaethje, 100 di antaranya mengarah ke area kepala dan berimbas ke cedera patah tulang orbital.
Baca Juga: Conor McGregor Bisa Hadapi Justin Gaethje dan Khabib Nurmagomedov Sebelum Akhir 2020
Kondisi tersebut memaksa wasit yang memimpin pertarungan memberikan kemenangan TKO kepada Gaethje pada ronde kelima.
Kekalahan Ferguson dari petarung berjulukan The Highlight itu pun mengundang perhatian Georges St-Pierre.
Dalam sebuah kesempatan, pria berkepala plontos itu membeberkan faktor yang membuat Ferguson kalah dan bertekuk lutut kepada Gaethje.
Menurut St-Pierre, Ferguson keok di tangan Gaethje lantaran tidak menggunakan keunggulannya dengan memaksa sang lawan berduel melalui ground fighting.
Baca Juga: Tak Percaya Rekor, Justin Gaethje Anggap Khabib Nurmagomedov Pernah Kalah
"Gaethje telah melakukannya dengan sangat baik, tetapi Ferguson seharusnya bisa memaksakan ground fighting karena dia sangat berbahaya di sana," kata St-Pierre, dilansir BolaSport.com dari SportBible.
Seandainya Tony Ferguson menggunakan strategi itu, Georges St-Pierre yakin dia akan mampu menangkal semua serangan yang dilancarkan Gaethje.
"Itu adalah bagian besar dari cara bermain Ferguson yang tidak digunakannya, dia seharusnya melakukannya karena dengan itu akan mampu menangkal serangan Gaethje," ucap dia.
Baca Juga: Sulit Move On dari Justin Gaethje, Tony Ferguson Disarankan Pensiun
Apa yang ditampilkan Tony Ferguson dalam laga hari itu sangat berbahaya karena Justin Gaethje mempunyai keunggulan saat berhadapan langsung dengan musuhnya.
"Anda tidak ingin tetap berada di depan Gaethje dan bertukar pukulan demi pukulan yang membuat Anda seperti saling melempar koin, dia (Gaethje) sangat kuat dan akurat," tutur St-Pierre.
"Anda tak ingin banyak bergerak, menggunakan sudut, mengubah level dan mengontrol jarak jangkauan, begitulah cara saya memberi tahu seseorang cara melawannya," kata dia menambahkan.
Setelah menang atas Tony Ferguson, Justin Gaethje akan menghadapi Khabib Nurmagomedov dalam laga perebutan sabuk juara kelas ringan UFC.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Sportbible |
Komentar