BOLASPORT.COM - Kendati sudah dinobatkan sebagai juara Ligue 1 2019-2020 setelah kompetisi Liga Prancis disetop karena COVID-19, Paris Saint-Germain (PSG) tetap menghadapi masalah.
Seperti kebanyakan klub, PSG menghadapi masalah finansial karena tidak ada pertandingan setelah kompetisi berhenti karena COVID-19.
Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, sudah menginisiasi negosiasi rencana pemotongan gaji para pemain Les Parisien.
Akan tetapi, seperti dikutip Bolasport.com dari Le Figaro, rencana itu direspons dengan perpecahan di tubuh skuat PSG.
Baca Juga: Terus Kejar Status Permanen Mauro Icardi, PSG Siap Berikan Gaji Tinggi
Sebagian ada yang tidak setuju, sebagian yang lain setuju dengan rencana pemotongan gaji itu.
Kubu yang tidak setuju dikabarkan Le Figaro dipimpin oleh megabintang nomor satu PSG, Neymar.
Neymar adalah pemain bergaji tertinggi di PSG dengan bayaran mencapai lebih dari 36 juta euro per musim.
Boleh jadi Neymar mengambil sikap ini sekaligus untuk menegaskan keinginannya segera meninggalkan PSG.
Sejak musim lalu, pemain termahal di dunia ini memang disebut-sebut ingin kembali ke Barcelona.
Tidak semua pemain PSG menolak rencana pemotongan gaji oleh Presiden Nasser Al-Khelaifi.
Baca Juga: Dicicil, PSG Siap Kucurkan Rp484 Miliar untuk Gelandang Timnas Italia
Sebagian mencoba mengerti kesulitan finansial yang dialami klub walaupun tetap harus ada negosiasi soal besaran pemotongan yang akan dilakukan.
Kelompok yang setuju ini juga meminta besaran gaji dikembalikan setelah krisis COVID-19 berlalu.
Kelompok pemain yang setuju ini dikabarkan dipimpin oleh bek senior Thiago Silva.
Berada di belakang Thiago Silva di antaranya ada Edinson Cavani, Ander Herrera, dan Juan Bernat.
Dengan rutinitas mendatangkan pemain-pemain top berharga mahal dalam beberapa tahun terakhir, PSG otomatis menjadi klub Liga Prancis dengan tagihan gaji pemain tertinggi.
Bujet gaji PSG per tahun kabarnya mencapai tidak kurang dari 300 juta euro.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Le Figaro |
Komentar