BOLASPORT.COM - Anggota Exco PSSI Asprov Jawa Barat, Delif Subaeki, menilai akan sangat berbahaya jika kompetisi digulirkan kembali.
Delif Subaeki, pria yang awalnya berkecimpung di PSSI Askab Bogor itu, juga sangat sadar akan rendahnya kesadaran masyarakat dalam menaati protokol kesehatan.
Hal itu dianggapnya juga menjadi salah satu alasan akan berbahaya jika Liga 1 dan Liga 2 kembali digulirkan oleh PSSI.
"Masih tingginya tingkat penularan dan masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menaati protokol kesehatan mitigasi COVID-19 membuat digulirkannya kembali kompetisi Liga 1 dan Liga 2 seperti semula tentu saja akan sangat membahayakan," ujarnya seperti diutip Bolasport.com dari Tribun Bogor.
Baca Juga: Direktur Pengembangan Bisnis Tira Persikabo: New Normal Sulit Diterapkan di Sepak Bola
Ada pula syarat yang diperlukan jika kompetisi ingin digulirkan kembali.
Menurut Delif, syarat tersebut adalah digelar tanpa adanya penonton serta penerapan protokol kesehatan secara ketat.
"Kompetisi memungkinkan digulirkan kembali dengan syarat tanpa penonton dan dengan penerapan ketat protokol kesehatan."
"Dalam masa new normal, kegiatan olahraga khususnya sepakbola dapat tetap dilakukan walaupun dengan pembatasan-pembatasan terutama dalam sisi penonton," tambahnya.
Baca Juga: Riko Simanjutak Lebih Suka Memberikan Umpan daripada Cetak Gol
Delif juga menegaskan bahwa pengurus pusat beserta operator liga harus mempunyai banyak opsi untuk kompetisi Liga 1 dan Liga 2.
Apalagi jika dikaitkan dengan target keputusan dari PSSI, maka hari ini, Jumat (29/5/2020), merupakan hari berakhirnya status darurat bencana COVID-19, yang mana menandakan bahwa sebentar lagi akan diumumkan nasib kelanjutan kompetisi musim ini.
"Menurut saya PSSI dan operator liga harus secepatnya mengambil keputusan, selambatnya sebelum akhir bulan ini apakah kompetisi dilanjutkan atau dihentikan karena keputusan ini sangat dinanti-nanti oleh klub peserta," katanya.
Baca Juga: Marko Simic Ungkap Rindu hingga Idolakan Pemain Persija Jakarta Ini
Selain itu, Delif pun mengajak semua pihak untuk bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru atau new normal yang belakangan ini kabarnya akan diterapkan oleh pemerintah.
Hal itu juga dikatakannya agar dapat memutus rantai penyebaran COVID-19 yang saat ini mulai tinggi lagi di Indonesia.
Delif pun berharap bahwa tahun depat semuanya dapat kembali normal.
"Hal ini harus kita biasakan dalam masa new normal dengan harapan tahun depan semuanya kembali seperti biasa. Kegiatan sepak bola harus tetap berjalan dalam kondisi ini. Kompetisi, pembinaan, dan persiapan timnas jangan sampai terhenti dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19," tutupnya.
Baca Juga: Madura United: Jangan Korbankan Kesehatan Hanya Demi Sepak Bola
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | tribun bogor |
Komentar