BOLASPORT.COM - Mantan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, menceritakan penyebab kiper timnas Filipina, Neil Etheridge, menjadi kiper Asia Tenggara yang sukses di Liga Inggris.
Neil Etheridge bisa dikatakan sebagai pesepak bola asal Asia Tenggara yang paling sukses saat ini.
Sempat tak memiliki karier yang jelas di Eropa, pemain timnas Vietnam tersebut akhirnya berhasil menemukan tempatnya di Liga Inggris.
Neil Etheridge sukses meraih kepercayaan untuk menjadi kiper utama Cardiff City sejak musim 2017.
Baca Juga: Pemain NBA ini Tantang Pemain NFL Untuk Bergulat di WWE SummerSlam
Bahkan, pada musim 2018/2019, Etheridge menjadi satu-satunya pemain Asia yang dapat bermain di Liga Premier.
Mantan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, menilai Etheridge memang punya karakter yang luar biasa.
Seperti diketahui, keduanya pernah berada dalam satu tim yakni ketika Simon melatih timnas Filipina pada 2010.
Saat itu, Neil Etheridge masih menjadi kiper ketiga Fulham dan belum memiliki nama di Liga Premier.
Baca Juga: Calon Gelandang Man United Jadi Pemain Paling Dimusuhi di Liga Inggris
"Mentalnya yang luar biasa. Dia itu tipe kiper yang akan sangat marah ketika kebobolan," ucap Simon dilansir Bolasport.com dari Youtube Bayu Eka Sari atau Bang Bes.
"Dia akan mulai mengumpat, marah pada dirinya sendiri karena membiarkan bola melewatinya, dan kemauannya untuk bisa clean-sheet," tambahnya.
Simon lantas menceritakan salah satu pengalaman ketika timnas Filipina bertemu dengan timnas Vietnam dalam suatu turnamen.
Saat itu, disebutkan oleh Simon, Neil Etheridge menjelma jadi seorang kiper hebat yang selalu bisa menyelamatkan gawangnya.
Baca Juga: Karena Tak Bisa Bahasa Spanyol, Pemain Ini Tolak Tawaran Langka Real Madrid
"Ketika kami lolos ke semifinal, salah satu pertandingan grup melawan vietnam," cerita Simon.
"Dia selamatkan semua bola yang mengarah padanya seakan dia punya tameng di tangannya."
"Semua teratasi sebab waktu itu dia masih muda, dia sudah dilatih dengan baik," tuturnya.
Simon menilai kehebatan Neil Etheridge berasal dari mentalnya yang tidak mau kalah.
Baca Juga: Opsi Kelanjutan Liga 1 2020 Bisa Dibagi Tiga Wilayah Indonesia
Determenasi yang tinggi itu bisa menjadi contoh bagi kiper-kiper di Indonesia untuk bisa lebih berprestasi lagi.
"Dia sudah jadi kiper ketiga Fulham ketika saya merekrutnya. Jadi dia akan selalu bermain bagus ketika pulang ke Filipina," kata pelatih asal Skotlandia itu.
"Tapi (yang paling penting) mentalnya, dterminasi, kerja keras setiap hari."
"Dia punya mental itu, dia tidak mau kalah. Apapun ganjarannya, kalau harus terluka maka terluka. Dia tidak mau kalah," pungkasnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | YouTube |
Komentar