BOLASPORT.COM - Gelandang muda Bhayangkara FC, Sani Rizki Fauzi, memilih membobol gawang PSMS Medan menjaddi momen terbaiknya selama memperkuat The Guardian.
Sejak 2018 memperkuat tim senior Bhayangkara FC, Sani Rizki menjadi salah satu pemain yang tak pernah absen memperkuat tim.
Meski berlabel pemain muda, Sani Rizki cukup sering masuk dalam daftar starter Bhayangkara FC selama bertanding.
Sebagai pemain sepak bola profesional tentu saja Sani Rizki memiliki banyak momen indah bersama tim berjulukan The Guardian tersebut.
Baca Juga: Terjangkit COVID-19, Eks Pelatih Liverpool Ibaratkan Sakitnya seperti Mendaki Gunung Kilimanjaro
Tetapi sebelum cerita perkembangannya di dunia sepak bola Indonesia, Sani pun menceritakan bagaimana pengalamannya selama di masa pendidikan.
Memang selain sebagai pemain sepak bola, Sani Rizki juga merupakan anggota polisi aktif.
Selama masa-masa pendidikan menjadi seorang polisi, ternyata Sani Rizki tak berbeda jauh dari orang-orang pada umumnya.
Tidak mengikuti apel karena tertidur hingga mendapatkan hukuman pun menjadi cerita dan momen tersendiri untuknya.
Jika sebagai pemain sepak bola kata terlambat tidak berlaku, ternyata selama masa pendidikan, pemain berusia 22 tahun ini pernah menjalani hukuman karena terlambat.
Tentu saja ia mendapatkan hukuman, sebab sebagai aparat negara disiplin adalah kunci utama.
“Ketika saya sedang pendidikan tujuh bulan di SPN Lido, di sana banyak kenangan suka dan duka bareng teman-teman seperjuangan,” kata Sani Rizki Fauzi sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman Bhayangkara FC.
“Momen lucunya ketika itu saya sedang belajar di kelas, lalu ngantuk dan tertidur sangat pulas, ketika bangun saya ditinggal sama temen lain, karenanya saya dapat hukuman, gara-gara telat apel,” ujarnya.
Baca Juga: VIDEO - Lima Tahun Lalu, Lionel Messi Cetak Gol Tak Masuk Akal
Hampir tiga musim memperkuat Bhayangkara Fc, tentu saja The Guardian bukan hanya sekedar tim untuknya.
Bukan hanya soal masalah mencari nafkah saja, Bhayangkara FC pun sudah menjadi bagian penting dari dirinya.
Juara kompetisi Liga 1 2017 itu menjadi keluarga besar yang selalu ada buat dirinya sejak awal meniti kariernya sebagai pemain sepak bola.
“Bhayangkara FC bukan hanya sekedar tim sepak bola, di dalamnya terdapat kekeluargaan yang sangat erat,” ucap Sani.
Sementara itu, berbicara mengenai sepak bola dan momen berharganya selama menjadi pemain profesional.
Sani Rizki memiliki cerita momen terbaik yang dia rasakan selama memperkuat Bhayangkara FC hingga saat ini.
Pemain yang juga memperkuat timnas Indonesia itu memilih momen berharganya selama ini adalah saat ia sukses membobol gawang PSMS Medan.
Kala itu, Sani yang dimainkan sebagai starter sukses mencetak gol pertama untuk Bhayangkara FC tepat pada menit keempat.
Bahkan gol itu terpilih menjadi momen berharganya karena itu adalah gol pertamanya untuk The Guardian selama memperkuat tim.
Gol pertamanya untuk Bhayangkara FC di Liga 1 2018 itu juga berhasil mengantarkan tim menang dengan skor 3-1 atas PSMS Medan.
Sehingga itu menjadi momen terbaik yang dirasa oleh Sani Rizki selama memperkuat Bhayangkara FC hingga saat ini.
“Momen terbaik saya ketika mencetak gol debut atau pertama di Liga 1 2018. Saat itu Bhayangkara FC menang 3-1 lawan PSMS Medan,” tutur Sani Rizki.
Untuk saat ini keputusan kompetisi Liga 1 2020 pun belum dipastikan bakalan kembali bergulir atau bakal berhenti total
Keputusan tersebut masih menunggu hasil dari rapat PSSI bersama dengan Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | bhayangkara-footballclub.com |
Komentar