BOLASPORT.COM - Asisten pelatih klub Liga 2, PSIM Yogyakarta, Bonggo Pribadi, mengatakan kemirisannya karena banyaknya klub Indonesia yang memakai jasa pelatih asing.
Bonggo yang baru bergabung dengan PSIM Yogyakarta pada Februari tahun ini menilai bahwa hal tersebut dapat membuat para pelatih asli Indonesia justru banyak yang tidak terpakai.
Seperti kita ketahui, pemakaian pelatih asing tidak hanya terjadi di Liga 1 saja, tetapi juga di Liga 2.
Padahal menurutnya menjadi pelatih sangatlah sulit, ada beberapa hal yang selalu memberatkan, yakni biaya.
Baca Juga: Jika Liga 1 Dilanjutkan, Arema FC Usulkan Ini untuk Klub dan PSSI
Ia juga menyebutkan bahwa dengan klub memakai pelatih lokal tentunya banyak nilai plus yang bisa didapat.
Salah satunya ia tekankan pada masalah komunikasi antar pelatih dan pemain.
"Kalau bicara kepelatihan lokal, kadang kadang kita ya sedih, miris. Semua pelatih lokal diminta meningkatkan lisensinya, mengikuti kursus dengan biaya yang relatif, dibilang mahal ya mahal," ujar Bonggo Pribadi.
"Dari sisi komunikasi pasti pelatih lokal jauh lebih baik dan begitu juga dengan memahami karakter dan kultur sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Gol Bauman ke Gawang Sendiri Buat Bhayangkara FC Menang atas Persib
"Pelatih lokal punya lebih banyak nilai plusnya, tinggal diberikan kepercayaan atau tidak," jelasnya seperti dikutip Bolasport.com dari Tribun Jogja, Minggu (31/5/2020).
Kalaupun dapat melakukan hal yang ia katakan, menurutnya tidak lantas langsung dapat melatih klub.
Itu karena kebanyakan klub lebih mempercayakan pelatih asing ketimbang pelatih lokal.
Tetapi ia juga dapat memaklumi hal tersebut karena belum banyaknya pelatih lokal yang mempunyai lisensi AFC Pro.
Baca Juga: Selain PSKC, Ini Klub yang Ingin Liga 2 2020 Dihentikan Total
"Tapi setelah itu, tidak menjadi jaminan bisa melatih klub di negeri sendiri," ujar Bonggo Pribadi.
"Yang dipercaya justru pelatih asing. Pelatih lokal dengan lisensi kepelatihan AFC Pro memang belum banyak yang punya, kami bisa memaklumi.
"Seperti contohnya ada klub yang pelatih asingnya harus meminjam lisensi untuk bisa memimpin pertandingan di level internasional. Berarti secara lisensi bermasalah, belum memenuhi syarat," ujarnya.
Baca Juga: Sikap PSKC Cimahi Usai Rapat Virtual Bersama PSSI dan PT LIB
Di sisi lain ia pun berharap federasi ke depannya dapat membuat sebuah regulasi yang melarang pelatih asing untuk melatih di Liga 2.
Itu karena saat ini di Liga 2 terdapat beberapa pelatih asing yang melatih.
Padahal Bonggo menilai bahwa Liga 2 bagus untuk pelatih lokal untuk mengembangkan kepelatihannya sebelum kejenjang yang lebih atas lagi.
"Kompetisi Liga 2 ada berapa pelatih asing? Kompetisi kasta kedua saja pakai pelatih asing Kami-kami yang harus ikut kursus ini mau dikemanakan?," ujarnya.
Baca Juga: Jika Dilanjutkan, 5 Klub Liga 2 Ingin Tidak Ada Degradasi
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Tribun Jogja |
Komentar