BOLASPORT.COM - Pemain Persija Jakarta, Alfath Fathier, bisa meneruskan pendidikan sepak bolanya setelah mendapatkan beasiswa hasil juara sepak takraw.
Pemain Persija Jakarta, Alfath Fathier, memulai perjalanan kariernya sebagai pemain sepak bola dari usia yang sangat muda.
Dilansir Bolasport.com dari Youtube Persija, Alfath bercerita bahwa perkenalannya dengan dunia sepak bola sudah dimulai sejak kelas 4 SD.
Namun, hal itu bukan tanpa tantangan.
Baca Juga: ON THIS DAY - Sempat Terseok-seok, Liverpool Juara Liga Champions 2019
Mantan pemain Madura United itu sempat harus berhenti belajar sepak bola karena terkendala biaya.
"Pertama Alfath masuk sepak bola kelas 4 SD. Dulu main sepak bola di SSB Bintang Budi Utama di Bandung. Terus berhenti karena nggak ada biaya," ucap Alfath.
Alfath baru bisa melanjutkan pendidikan sepak bola ketika telah duduk di bangku SMP.
Saat itu, Alfath mendapatkan bantuan beasiswa setelah memenangkan turnamen sepak takraw mewakili sekolahnya.
Baca Juga: Sukses di UFC dan Pernah Coba Tinju, Conor McGregor Ditantang Coba WWE
"Masuk lagi SMP kelas 2 karena dapat beasiswa dari sepak takraw. Karena SMP Alfath juara sepak takraw," tutur Alfath.
"Dapat beasiswa Rp 900 ribu dan orang tua tanya mau diapakan uangnya."
"Karena uang itu dapatnya dari sepak bola, maka kembalikan juga ke sepak bola," imbuhnya.
Alfath sendiri mengaku bahwa saat itu dirinya hanya iseng ikut dalam turnamen sepak takraw.
Baca Juga: Ini Alasan Pelatih Persib Lebih Pilih Lanjutkan Kompetisi daripada Adakan Turnamen Pengganti
Pasalnya, pelatih di SMP-nya saat itu sedang kesulitan mencari pemain karena tidak ada murid yang mau ikut bermain sepak takraw.
"Iseng-iseng karena pelatih olahraga di SMP mencari orang, (saat itu) tidak ada orang yang mau ikutan (sepak takraw)," jelas Alfath Fathier.
"Akhirnya pemain-pemain bola ikut, Alfath juga ikut sama lima orang. Alhamdullilah juara pertama, dapat beasiswa, bisa masuk SSB lagi," tambahnya.
Ternyata, hasil keisengan Alfath Fathier itu berbuah manis.
Baca Juga: Valentino Rossi Dinilai Hanya Mau Buktikan Yamaha Salah Menendangnya
Uang beasiswa yang diterimanya dipergunakan dengan baik untuk melanjutkan pendidikan sepak bola di Bandung.
Hasilnya, pemain 23 tahun itu dipanggil untuk mengikuti Diklat Persib dan menjelma jadi pemain masa depan Indonesia.
"Lalu masuk lagi ke Lokomotif di Bandung juga. Selesai Lokomotif, akhirnya Alfath masuk ke (turnamen) Saswco dan main di final, kalah, tapi Alhamdulillah Alfath dipanggil masuk Diklat Persib di usia 19 tahun," tandasnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | YouTube |
Komentar